Membangun Spiritual Meraih Ampunan

--FOTO ISTIMEWA
Oleh: Holifurrahman, S.Sos.I., S.Pd., M.Pd., CDAI.
Guru Al-Wildan Islamic School 14 Bumi Mutiara, Bogor; Penerjemah; dan Founder Sharia Community
RAMADAN menjadi bulan yang selalu dirindukan. Sejak memasuki bulan Rajab, umat Islam mengikuti sunah Rasulullah SAW dengan memperbanyak doa: ’’Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan bulan Syakban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan”.
Dalam doa itu tersirat keinginan yang kuat untuk berjumpa dengan bulan suci ini.
Bagaimana tidak, Rasulullah SAW pernah bersabda: ’’Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan dilandasi keimanan dan mengharap rida Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni”. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
Adakah yang lebih berharga bagi manusia melebihi ampunan dosa? Bukankah hanya orang-orang yang diampuni dosanya yang kelak akan menempati surga Allah SWT?
Allah SWT berfirman: “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)
Menurut Syekh Wahbah al-Zuhayli (Tafsir al-Munir, jilid 2: 416), bersegera menuju ampunan Allah lebih dahulu disebutkan sebelum bersegera menuju surga.
Itu artinya, membersihkan diri dari perbuatan tercela (takhalli) harus lebih didahulukan dari menghiasi diri dengan perbuatan terpuji (tahalli). Sebab, seseorang yang belum menyucikan diri dari dosa tidak berhak untuk masuk surga.