Welcome To Tir Na Nog
“Apakah kau pemuda yang akan membasmi kegelapan itu?” tanya Elf kecil tadi, “ya, aku akan membasmi kegelapan yang ada di tanah suci ini jadi percayalah denganku Elf kecil” pemuda itu mengatakannya dengan penuh semangat dan tawa kecil.
“Haha, kau sangat lucu tapi tolong jangan panggil aku Elf kecil aku adalah penjaga kuil ini!” kata Elf itu mendekatkan wajahnya ke pemuda itu dan langsung menjauh sambil mengangkat gelas teh dari nampan dan mulai meminumnya. “Dia ini imut sekali” ucap pemuda di dalam hati dengan tersipu dan wajahnya mulai memerah karena malu. “Ah ya, aku baru ingat tujuanku mendatangi kuil ini untuk bertanya banyak hal!” pikirnya dalam hati. Pemuda itu meminum tehnya dan mulai menarik napas panjang.
“Maaf penjaga kuil, aku baru ingat bahwa aku mampir kesini untuk bertanya beberapa hal bolehkah?”
“Oh tentu saja, saya sangat senang juga bisa membantu perjalananmu” kata Elf kecil atau penjaga kuil itu tersenyum.
Tentu tak perlu diungkit lagi bagaimana bisa seorang Elf kecil yang tinggal di tengah hutan bisa tau tentang pemuda itu, tentu saja dari para peri atau burung kolobri kecil yang siap memberikan pesan-pesan pada semua warga.
“Jadi, para tetua Elf terus membicarakan ‘kegelapan’ yang harus dikalahkan, sebenarnya ‘kegelapan’ apa yang dimaksud mereka?”
“Hmm, sayangnya saya tak bisa menjelaskan banyak hal tentang ini tapi saya bisa memberikan penggambaran” ucapnya dengan wajah yang cukup serius.
“Baiklah akan saya jelaskan jadi mari kita mulai dari bentuknya. ‘ITU’ adalah sesuatu karena ‘ITU’ tak hidup seperti kita tapi ‘ITU’ ada di dunia ini dan siap untuk membunuhmu, mengonsumsimu, mengoleksi kepalamu yg besar itu dan menggantungnya diatas perapian haha” ucapnya dengan menyengir lalu dia tiba-tiba terdiam dan mulai minta maaf.
“Ah maafkan saya, jangan pikirkan apa yang saya katakan tadi tapi yang anda harus ingat bahwa ‘ITU’ adalah sesuatu yang tak bisa dengan mudah dideskripsikan begitu saja, tapi ‘ITU’ pasti akan mendatangi siapapun yang memiliki niat untuk mendatanginya.” Ucap Elf itu sembari menyeruput tehnya.
“Lalu bagaimana dengan para Nimfa itu? Semuanya selalu memperingatkan diriku, karenanya aku kebingungan sebenarnya apa Nimfa yang mereka selalu peringatkan itu kepadaku?”
“Hah.. banyak hal yang seharusnya tak diketahui oleh manusia sepertimu kau tau” Elf itu menghela napas dan tersenyum kecil.
“Saya bisa menjelaskan dengan sangat detail tentang Nimfa itu tapi sayangnya burung kolibri ada dimana-mana di hutan ini bahkan walau tak ada yang perlu mereka hisap, tapi tetap saja saya akan menjelaskannya dengan singkat saja dan apakah itu tidak apa-apa?” Ucap Elf itu gusar dan sambil menengok ke kanan kiri dan mulai mendekat ke telinga pemuda tadi dan membisikkan sesuatu.
“Ada banyak makhluk di tanah ini dan salah satunya adalah para Nimfa itu yang paling berbahaya bagi dirimu karena mereka akan menari dan bersenandung dengan bahasa yang sangat aneh” setelahnya Elf itu menjauh dan tersenyum kecil walau sepertinya terlintas di matanya kekhawatiran. “Kalau begitu apakah mere-“