UNIOIL
Bawaslu Header

Astronom Soroti Potensi Bahaya Tabrakan Asteroid Bennu dengan Bumi pada 2180

Astronom mengingatkan potensi kerusakan besar jika asteroid Bennu menabrak Bumi pada abad mendatang. FOTO IST/DISWAY--

JAKARTA, RADAR LAMPUNG - Para astronom semakin memperhatikan potensi kerusakan besar yang dapat terjadi jika asteroid Bennu menabrak Bumi. 

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa prediksi ini menjadi topik perbincangan hangat di kalangan para astronom.

’’Ada kemungkinan tabrakan dengan Bumi karena lintasan orbit Bennu sangat dekat dengan orbit kita," ujar Thomas dalam wawancara dengan Disway.id pada 7 Februari 2025.

Asteroid Bennu, yang bergerak dalam orbit dekat dengan Bumi, dikategorikan sebagai asteroid jenis Apollo. Diperkirakan bahwa asteroid ini akan mendekati Bumi dan berpotensi menabraknya sekitar satu setengah abad dari sekarang.

BACA JUGA:Tiga Pelaku Pencurian Juga Kena Kasus Narkoba, Diamankan Polres Tulangbawang

"Bennu memiliki ukuran sekitar 500 meter dan diprediksi dapat menabrak Bumi sekitar tahun 2180," jelas Thomas.

 "Dengan ukuran sebesar itu, dampak tabrakan bisa sangat parah, bahkan bisa menghancurkan wilayah yang jauh lebih luas dari kota besar," tambahnya.

Meskipun demikian, Thomas memastikan bahwa asteroid Bennu merupakan objek yang hampir sama seperti asteroid lainnya, yakni terbentuk dari sisa-sisa pembentukan tata surya yang terjadi sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Menurut laman NASA, asteroid Bennu telah ada sejak awal pembentukan tata surya, bahkan sejak 10 juta tahun setelah tata surya terbentuk. Nama Bennu sendiri diambil dari dewa Mesir Kuno, yang dipilih oleh Michael Puzio melalui kompetisi penamaan pada 2013. Nama awal Bennu adalah 1999 RQ36.

Mengenai potensi kehidupan, Bennu tidak memiliki kondisi yang mendukung kehidupan. "Suhu di Bennu berkisar antara 240 derajat Fahrenheit (116 derajat Celsius) hingga -100 derajat Fahrenheit. Tidak ada atmosfer, dan tidak ada air cair baik di permukaan maupun di bawah tanah," ungkap Thomas.

BACA JUGA:Demokrat Lampung Solid Dukung AHY dalam Kongres

Bennu memiliki jarak rata-rata sekitar 93 juta mil (sekitar 150 juta kilometer) dari Bumi. Asteroid ini membutuhkan waktu 1,2 tahun untuk mengelilingi Matahari, dan setiap 4,3 jam Bennu berputar pada porosnya.

Pendekatan Bennu terhadap Bumi terjadi setiap 6 tahun sekali, dengan jarak sekitar 186.000 mil (299.000 kilometer). Orbit Bennu miring sekitar 5 derajat relatif terhadap Bumi, sementara ekuator Bennu miring sekitar 175 derajat, dengan kutub utara mengarah ke bawah.

Para ahli astronomi terus memantau pergerakan asteroid Bennu untuk mengantisipasi kemungkinan tabrakan dengan Bumi di masa depan. (disway/c1/abd)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan