BANDARLAMPUNG - Badan SAR Nasional (Basarnas) menggelar latihan gabungan urban search and Resque (SAR) di Kota Bandarlampung, yang berlangsung dari 9 Juli hingga 11 Juli 2024 mendatang.
Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansyah menyatakan latihan gabungan ini telah dipersiapkan dengan baik bersama para stakeholder terkait.
"Latihan gabungan ini penting untuk menyamakan pola pikir dan tindakan dalam menghadapi bencana," katanya pada Selasa 9 Juli 2024.
Latihan ini melibatkan sebanyak 50 peserta dari 12 instansi di Bandarlampung, termasuk kepolisian. Latihan tersebut mensimulasikan skenario gempa di perkotaan dengan reruntuhan bangunan dan evakuasi korban menggunakan peralatan khusus Urban SAR.
BACA JUGA:Sering Terjadi Kecelakaan Laut dan Tenggelam, Basarnas Lampung Latih 50 Relawan Teknik Pertolongan
"Kita akan mencoba mengeluarkan dan mengevakuasi korban yang terjebak di dalam bangunan menggunakan peralatan khusus," jelas Deden.
Latihan ini juga bertujuan untuk menilai kemampuan personil dan fasilitas dari instansi terkait di Kota Bandarlampung. "Kita bisa melihat kemampuan personil dan fasilitas yang dimiliki untuk menghadapi bencana," tambahnya.
Deden menyoroti potensi bencana dari Sesar Tarahan dan Sesar Semangko di Lampung yang bisa lebih parah dibandingkan gempa di Sulawesi Tengah atau Cianjur. "Latihan ini menjawab kesiapan kita mengantisipasi dampak dari Sesar Tarahan," ungkapnya.
Latihan ini diharapkan menjadi jembatan untuk sertifikasi anggota SAR di Kota Bandarlampung. "Dengan latihan ini, kita bisa melakukan sertifikasi anggota sehingga personil siap siaga," pungkas Deden.
BACA JUGA:BPJS PBI Diputus Pemerintah, Banyak Masyarakat yang Mengadu ke Dinsos Bandar Lampung
Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik menambahkan penekanan pentingnya kolaborasi ini,
"Keterlibatan polisi dalam latihan ini menunjukkan komitmen kami dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan respons cepat terhadap bencana." katanya.
Kombes Umi menyatakan Polda Lampung mendukung penuh latihan ini. “Kami berharap personil mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan untuk respons bencana yang lebih baik." tambah Umi.
Latihan ini juga menguji rencana konvergensi yang telah disusun oleh BPBD Bandar Lampung, dari kesiapsiagaan mitigasi hingga tanggap darurat. "Latihan ini bisa menguji rencana konvergensi yang telah dibuat," tutup Deden.(rls/kia/nca)