LAMBAR - Pemkab Lampung Barat bersama Kementerian Agama (Kemenag), Polres, dan Kodim 0422 menggelar rapat pemantapan pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) 2024. Rapat digelar di Ruang Pesagi, Setkab Lambar, Selasa (28/5).
Rapat dipimpin Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lambar Adi Utama dihadiri Plt. Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Lambar Linda Susilawati serta dihadiri perwakilan Diskes, Dishub, Satpol PP, Polres, dan Kodim 0422.
Adi Utama menekankan kepada semua pihak yang terlibat dalam pemberangkatan CJH untuk benar-benar mempersiapkan secara matang. ''Ini agar pemberangkatan 5 Juni 2024 bisa berjalan sukses tanpa kendala. Rapat ini kita gelar karena pemerintah sebagai penanggung jawab pelaksanaan ibadah haji senantiasa berupaya dengan sungguh-sungguh meningkatkan manajemen dan pelayanan atas penyelenggaraan haji. Karena itu semua persiapan harus benar-benar dimatangkan," katanya.
Sementara Linda Susilawati mengungkapkan, terdapat 115 CJH yang berdomisili dari Kecamatan Lumbokseminung, Sukau, Balikbukit, Batubrak, dan Belalau akan diberangkatkan dari Islamic Center Liwa menggunakan empat unit bus.
"Sedangkan 113 CJH dari Kecamatan Sekincau hingga Gedungsurian disediakan tiga bus dan menunggu di Waybesai, Kecamatan Sumberjaya. Seluruh CJH akan dikumpulkan di satu titik, yaitu Waybesai. Kemudian berangkat bersama-sama menuju Islamic Center Bandarlampung," ujar Linda Susilawati.
Penyesuaian ini, kata Linda Susilawati, dilakukan untuk memastikan efisiensi dalam pengaturan pemberangkatan. ''Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat meminimalisasi kerumunan dan memudahkan proses administrasi sebelum keberangkatan," ungkapnya.
Rapat ini, kata Linda Susilawati, juga tidak hanya membahas lokasi dan jadwal keberangkatan. Namun, juga teknis lainnya yang penting seperti pengumpulan dan pengawalan koper para jamaah.
''Pada H-1, mobil pengangkut koper harus sudah ada di Kantor Kemenag Lambar. Pengumpulan koper para jamaah akan diatur secara terperinci untuk memastikan kelancaran proses selama perjalanan hingga tiba di Makkah. Ini dilakukan agar para jamaah tidak mengalami kesulitan mencari koper mereka setibanya di tanah suci," ungkap Linda Susilawati. (*)