JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) bersama Perumnas meluncurkan program manfaat layanan tambahan (MLT) perumahan untuk membantu mengatasi backlog perumahan yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar pemerintah.
Sebanyak 12 juta keluarga di Indonesia masih belum memiliki rumah, dan program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan tersebut.
Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia menjelaskan bahwa kerja sama dengan Perumnas telah dimulai tahun lalu.
Tujuannya adalah mempermudah para pekerja, terutama peserta BPJAMSOSTEK, dalam memiliki hunian yang diinginkan.
BACA JUGA:Hadirkan 7 Unit Display, DFSK Dan Seres Kembali Ikut Ramaikan Pameran PEVS 2024
Hingga saat ini, program tersebut baru menyalurkan sebanyak 4.400 unit, sehingga perluasan kerja sama dengan developer, termasuk Perumnas, menjadi langkah penting untuk mendorong perkembangan program ini.
Perusahaan yang mendaftarkan pekerjanya di BPJAMSOSTEK dapat bekerja sama dengan Perumnas untuk membentuk griya perumahan dan memanfaatkan MLT BPJS Ketenagakerjaan untuk mendapatkan keringanan pembiayaan.
Program ini juga melibatkan kerja sama dengan beberapa perbankan dan developer, menawarkan subsidi bunga dan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan komersial, serta tenor pinjaman yang lebih panjang, yaitu 10 hingga 30 tahun.
Namun, disayangkan bahwa program ini hanya dapat diikuti oleh peserta BPJAMSOSTEK dalam kategori penerima upah, sementara peserta lain masih belum dapat bergabung.
BACA JUGA:Nggak Pakai Ribet, Bayar Tagihan Gas PGN Sekarang Bisa Lewat L-Online Bank Lampung!
Rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggodok skema kredit pemilikan rumah (KPR) dengan jangka waktu hingga 35 tahun dinilai bakal menjadi jawaban kemudahan. Khususnya bagi kalangan milenial dan gen Z untuk memiliki hunian.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Nixon L.P. Napitupulu mendukung rencana pemerintah menelurkan skema tersebut. Menurutnya, skema ini akan mempermudah sekaligus meringankan cicilan masyarakat yang ingin memiliki rumah.
“Apalagi bagi Milenial dan Gen-Z, skema ini akan menjadi jawaban untuk punya rumah sendiri sekaligus sebagai investasi masa depan,” tutur Nixon di Jakarta, Selasa (9/11).
Chief Economist Bank BTN Winang Budoyo juga menyambut positif rancangan skema KPR Flat 35 tahun tersebut. Winang menilai adanya program tersebut akan mendongkrak sisi demand karena nasabah akan memiliki cicilan yang lebih rendah.
Dari sisi pembiayaan, Winang menuturkan program ini juga perlu didukung dengan skema yang menunjang kemampuan bank untuk menyalurkan pembiayaan.