KOTABUMI – Kegeraman masyarakat terhadap armada pengangkut batu bara yang bebas melintas di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum) Lampung Utara semakin jadi. Selain dampaknya merusak jalan, juga di antara armada pengangkut batu bara tersebut kembali memakan korban.
Kali ini yang menjadi korban kendaraan dengan muatan over dimension over loading (ODOL) itu seorang siswa SMP, Henti Maylina (14). Kejadiannya Kamis (25/4) di seputaran Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara, Lampura. Korban mengalami remuk pada pergelangan kaki kiri setelah terlindas tronton bermuatan batu bara dengan nomor polisi (nopol) BE 8990 AUB yang melaju dari arah Bukitkemuning menuju Bandarlampung.
Bibi korban, Indah (30), mengatakan ia bersama keponakannya (Henti Maylina) pulang dari menjenguk kerabatnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Handayani Kotabumi. Sepulang dari sana, keduanya berboncengan mengendarai motor Yamaha Vega ZR dengan nomor polisi BE 3864 SL.
BACA JUGA:Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Diminta Mundur dari Jabatan, Kenapa Ya?
Tiba di depan gerai Alfamart dekat SPBU Hi. Yusuf Kelapatujuh, motor yang dikendarainya menghindari lubang cukup dalam. Nahas saat akan menghindari lubang, motor yang dikendarainya tergelincir dan jatuh. Bersamaan datang dari arah belakang armada batu bara berwarna putih yang langsung melindas kaki keponakannya.
’’Motor saya itu pas ngerem karena depan motor saya itu (ada) lubang. Saya itu menghindar (lubang), tiba-tiba mobil (batu bara) itu sampai. Saya itu narik badan keponakan saya, tetapi saya enggak sadar kalau kaki keponakan saya itu kelindas mobil, karena saya juga jatuh dari motor," katanya saat dikonfirmasi di RS CMC Kotabumi, Kamis (25/4).
Armada batu bara yang menabrak, katanya, mencoba kabur meninggalkan keduanya di lokasi kejadian. Namun berkat kesigapan warga setempat, mobil itu bisa diberhentikan.
BACA JUGA:Pembegalan Kembali Terjadi di Waykanan, Kapolres Turunkan Tim Kejar Pelaku
’’Kabur mobilnya. Langsung dikejar sama orang-orang yang ngeliat. Kami dibantu dianterin ke rumah sakit sama mobil travel yang kebetulan ada di lokasi," jelasnya.
Tiba di rumah sakit, ia langsung menghubungi saudaranya yang juga orang tua dari korban, Henti Maylina. ’’Saya langsung nelpon menghubungi kakak, orang tua dari keponakan saya, Henti Maylina," ujarnya.
Sementara orang tua korban, Suhaimi (50), warga Desa Kalibalangan, saat dikonfirmasi di rumah sakit setempat mengatakan buah hatinya menjadi korban kecelakaan yang disebabkan kendaraan batu bara selepas magrib sekitar pukul 18.30 WIB. Dirinya sangat syok mendengar kabar yang disampaikan adiknya. Sebab, dirinya tahu mereka sedang menjenguk kerabatnya yang sedang dirawat di rumah sakit, namun tiba-tiba datang kabar mereka berdua mengalami kecelakaan parah.
"Anak saya kecelakaan dikarenakan mobil batubara. Anak saya patah kaki terinjak ban mobil, sekarang dirawat di RS. CMC Kotabumi ini. Anak saya itu sudah dipinggir (jalan), tapi masih kelindas mobil. Hasil rontgen-nya telapak kaki anak saya hancur," ucapnya lirih.
Masih kata dia, menurut informasi pihak kepolisian, sopir mobil sudah diamankan pihak kepolisian dan dibawa ke Polres Lampura. Dirinya berharap armada batubara tidak lagi melintas di Lampung Utara.
"Harapan saya Pak, mobil batubara itu jangan lagi lewat di Jalan Lintas Sumatera ini Pak. Dari Kotabumi sampai Gunung Labuhan, jalannya hancur. Saya enggak bisa terima dengan kejadian ini, kaki anak saya cacat seumur hidup," ujarnya.
Hal senada disampaikan kerabat dekat korban, Daniel Priyadinata yang juga anggota DPRD Lampura terpilih. Ia membenarkan kerabat dekatnya mengalami peristiwa naas. Korban yang merupakan sepupunya itu dilindas mobil tronton bermuatan batubara arah Bandarlampung.