Komisi III DPRD Metro Soroti Lambatnya Pembangunan

Sekretaris Komisi III DPRD Metro, Didik Isnanto. --
METRO — Komisi III DPRD Kota Metro menyoroti lambatnya realisasi pembangunan, dan serapan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Metro.
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Metro, Didik Isnanto mengatakan, perencanaan untuk pembangunan infrastruktur sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Namun, sampai dengan bulan September, masyarakat belum juga merasakan manfaat APBD.
Didik mengatakan, perencanaan dan penganggaran program pembangunan sudah selesai dibahas bersama dengan DPRD.
"Ini kan sudah bulan September, tetapi masih banyak program pembangunan, khususnya infrastruktur, belum juga dijalankan. Padahal kan perencanaan dan penganggaran itu sudah lama selesai. Ada apa dengan Pemkot," ujarnya.
Menurutnya, pembangunan yang masih lamban daoat memberikan dampak terhambatnya kepentingan publik.
"Jangan sampai APBD yang merupakan uang rakyat hanya jadi angka di atas kertas tanpa bisa dirasakan manfaatnya. Ini jelas kegagalan kinerja,” tegasnya.
Oleh karena itu, DPRD Metro mendorong Wali Kota Metro untuk bersikap aktif. Dan terbuka kepada masyarakat kalau memang ada masalah dan kendala.
DPRD Metro juga mengingatkan, supaya Pemkot Metro tak lagi bersembunyi di balik alasan-alasan klasik seperti proses administrasi ataupun tender yang terlambat.
“Wali Kota harus menjadi pemimpin yang tegas. Kalau memang ada masalah, dapat menjelaskan secara terbuka ke masyarakat. Jangan biarkan rakyat ini menunggu tanpa kepastian,” tandasnya.
Didik mengungkapkan, keterlambatan pembangunan tentu saja dapat memberikan dampak kepada stabilitas politik dan sosial di Bumi Sai wawai. Bahkan, masyarakat dapat merasa kecewa, dan citra kepemimpinan wali kota juga dapat tercoreng.
Oleh karena itu, Komisi III DPRD Metro siap untuk meningkatkan pemgawasan, termasuk mengundang OPD terkait untuk dimintai penjelasannya.
“Tentu saja kami ingin Pemkot ini serius. Jangan sampai visi-misi wali kota hanya jadi jargon politik tanpa ada realisasi. APBD itu kan hak rakyat. Jadi mesti dijalankan secara cepat, tepat, dan transparan,” pungkasnya.(*)