“Alhamdulillah, semuanya berkat Allah. Saya merasa dipertemukan di sini sesuai dengan doa saya. Ya Allah, jika Engkau Ridhoi, lancarkanlah urusan saya. Namun jika tidak, jadikanlah saya gagal di awal. Itulah doa yang selalu saya bawa,” ungkapnya.
Keputusannya untuk maju dalam Pilkada Pringsewu, lanjut Budiman, bukanlah keputusan yang tiba-tiba. Namun, melalui proses yang dimulai dari kedatangan sejumlah warga yang meminta dukungannya.
“Awalnya, beberapa warga datang meminta saya untuk maju,” terangnya. Budiman juga menyampaikan bahwa banyak tokoh yang dianggap lebih pantas, namun warga menganggap pengalamannya selama lima setengah tahun di Pringsewu membuatnya lebih memahami kabupaten ini.
Permintaan dari warga tersebut awalnya tidak langsung disetujui olehnya. Namun, secara diam-diam, Budiman turun ke Pringsewu, bahkan sebelumnya berembuk dengan keluarganya.
“Saya melakukan Sholat Istikharah, kemudian berembuk dengan keluarga dan istri saya menyetujui. Hari ini saya mengambil formulir di DPC PDIP,” tutur Budiman. (sag/c1/abd)