cukup banyak.
"Lumayan banyak juga ibu-ibu tadi beli sapi karena memang persiapan menyambut puasa, jadi, mungkin biar pun harganya naik tetap dibeli," kata Fitri.
Namun, Fitri mengatakan perlu ada langkah kongkret dari pemerintah daerah terutama dinas yang membidangi, karena tidak semua masyarakat mampu untuk membeli.
"Kita tidak tahu apakah stok sapi yang sedikit atau memang para pedagang aji mumpung, setiap tahun ya begini terus harga apa-apa mahal menjelang puasa dan lebaran, kasihan masyarakat yang kurang mampu," ucap Fitri.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kapuas Hulu Agustinus Sargito mengatakan kenaikan sejumlah kebutuhan pokok di Kapuas Hulu masih sebatas wajar, sama seperti tahun-tahun sebelumnya ketika menjelang hari besar keagamaan.
Sargito menjelaskan pihaknya sudah melakukan beberapa langkah pengawasan baik ketersediaan maupun harga kebutuhan pokok.
"Ada beberapa harga barang yang memang naik secara nasional seperti beras, minyak goreng dan ada juga yang justru harganya stabil," katanya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama tim gabungan juga sudah melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke pasar dan ke sejumlah pusat perbelanjaan.
"Ada memang beberapa barang tidak layak jual kami temukan seperti kadaluwarsa dan kami sudah memberikan peringatan kepada pedagang untuk tidak dipajang dan diperjualbelikan," ucapnya.
Terkait harga daging sapi, Sargito mengatakan ada beberapa tempat pedagang yang menjual Rp 170 ribu per kilogram ada juga Rp 180 ribu per kilogram.
(jpc/c1/abd)
Artikel ini sudah tayang idi jawapos.com dengan judul:
Waduh! Baru Hari Pertama Ramadhan 1445 H, Harga Cabai Merah di Dharmasraya Sumbar Sudah Tembus Rp 120 Ribu per Kg