KOTABUMI - Jembatan Way (Sungai) Sabuk Kilometer 131-132 di Desa Buminabung, Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara (Lampura), kondisinya saat ini nyaris ambruk. Penyebabnya badan jalan yang berlubang cukup besar, mengakibatkan kendaraan yang melintas hanya bisa melewati satu arah.
Mengetahui hal tersebut, Kasatlantas Polres Lampura Iptu Joni Carter mewakili Kapolres AKBP Teddy Rachesna mengimbau agar untuk sementara kendaraan berat dilarang melintas. Khususnya terhadap truk Fuso pengangkut batu bara yang menjadi momok sepanjang jalan lintas tengah Sumatera (jalintengsum) Lampura.
Pasalnya menurut Joni Carter kondisi jembatan rusak parah dan sudah kurang layak untuk dilewati oleh kendaraan bermuatan berat yang bisa saja akan mengakibatkan kecelakaan lalulintas dan membuat kondisi jembatan semakin parah. Dengan adanya kerusakan itu, kata Iptu Joni, tentunya berbahaya bagi masyarakat yang melintasinya, dan perlu ekstra hati-hati bila terpaksa harus melintasinya.
BACA JUGA:Modus Minta Dorong Motor, Warga Tuba Jadi Korban Begal
“Kondisi jembatan sangat berbahaya untuk dilintasi, dihimbau agar masyarakat berhati hati-hati," kata Iptu Joni Carter. Lebih lanjut Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait agar kerusakan jembatan dapat segera di perbaiki. "Sudah saya infokan ke dinas terkait, malam ini petugas sudah berada diplomasi guna memasang plat besi," terang Joni Carter.
Kerusakan jembatan sendiri berada di bagian kanan jalan bila pengendara berasal dari Kotabumi dan ingin menuju arah Bukitkemuning, Lampura. "Kepada kendaraan berat, dilarang untuk melintas sementara ini. Setelah perbaikan jembatan, dan kondisinya memungkinkan segera akan diberi tahu kembali untuk melintas,," tegasnya lagi.
BACA JUGA:Laba Bersih BNI Tembus Rp20,9 Triliun, Tumbuh 14,2 Persen Dibanding Tahun 2022
Terpisah Antoni (45) salah seorang warga setempat, menyayangkan lambannya petugas dalam merespon keluhan para pengendara yang melintas di jembatan itu. Sebab, kata pria berkacamata itu, kondisi jembatan telah lama mengalami kerusakan. Namun, hingga saat dinas terkait terkesan tutup mata dan telinganya. Kondisi semakin diperparah ketika kendaraan batu bara yang melintas di jembatan itu.
Ia juga menambahkan jika sebenarnya sisi lain jabatan sudah rusak terlebih dahulu namun telah di perbaiki, ditutup dengan menggunakan plat baja. "Sebelumnya sisi kirinya yang rusak, malahan lebih lebar dulu, tapi sudah diperbaiki, ditutup dengan plat baja, nah ini sebelahnya rusak lagi" tandasnya.
Pihaknya menuding, kerusakan jembatan tersebut diakibatkan kendaraan truk fuso bermuatan batu bara yang ketika malam hari berkonvoi melintasi jembatan tersebut. "Kalau malam hari, bisa dilihat saja. Belasan truk batu bara yang melebihi tonase melintas. Bagai mana tidak cepat hancur jembatan kalau seperti itu," kata dia.
Senada dikatakan Herwansyah (51) warga Buminabung lainnya. Ia menjelaskan, badan jalan sepanjang Jalintengsum kondisinya saat ini mengalami kerusakan cukup parah. Sebab, kata dia, sepanjang jalan mulai dari perbatasan Waykanan hingga berbatasan dengan Lampung Tengah, kondisinya bergelombang.(ozy/c1/nca)