Serapan Anggaran MBG Lambat, BGN Bidik Rp20 T per November

Ilustrasi makan bergizi gratis. --FOTO ANTARA/ADIWINATA SOLIHIN

JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut penyerapan anggaran rendah karena awalnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) banyak direspons pesimistis. Kini program tersebut sudah dilirik dan bahkan dapat menyerap Rp20 triliun dalam satu bulan.

 

Dadan mengatakan, mesin penyerapan anggaran di Badan Gizi Nasional berasal dari jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPP). Pada awal Januari 2025 hanya terdapat 190 SPPG yang beroperasi, sehingga serapan anggaran baru mencapai Rp190 miliar.

 

’’Kita kenapa lambat di awal? Karena banyak orang yang tidak yakin program ini akan jalan. Januari itu hanya ada 190 SPPG, penyerapannya Rp190 miliar,” kata Dadan di Kantor BGN, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (18/9).

 

Seiring berjalannya waktu, jumlah SPPG terus bertambah, hingga kini telah berdiri 8.344 unit yang mampu menyerap Rp8,3 triliun setiap bulan. Pada September, jumlah tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 10.000 SPPG dengan serapan Rp10 triliun.

 

BGN menargetkan pada Oktober mendatang terdapat 20.000 SPPG. Dengan jumlah tersebut, penyerapan anggaran diperkirakan mencapai Rp20 triliun per bulan mulai November.

 

“Sehingga pada November itu sudah Rp20 triliun sendiri. Mekanismenya begitu, serapan besar terjadi di ujung karena jumlah SPPG bertambah,” jelas Dadan.

 

Ia menambahkan, BGN selalu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait perkembangan program MBG. Selama ini komunikasi dilakukan dengan menteri keuangan sebelumnya, Sri Mulyani, serta para wakil menteri.

 

Tag
Share