PESAWARAN - Ada pemandangan berbeda dari peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-95 di Kabupaten Pesawaran. Dalam upacara peringatan tahun 2023 ini, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Ketua TP PKK Nanda Indira, dan seluruh kepala OPD beserta istri mengenakan pakaian adat dari beragam suku dan daerah
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengenakan pakaian adat Jogjakarta, sedangkan Ketua TP PKK Nanda Indira kenakan pakaian adat Surakarta. Bukan tanpa makna, Dendi Ramadhona kenakan pakaian adat Jawa Tengah tersebut. Di mana, Pesawaran sebagai pusat transmigrasi pertama di Indonesia pada 1905, tepatnya di Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan.
“Kita berkreasi mengenakan pakaian adat dari berbagai suku di Indonesia. Untuk menghargai Pesawaran sebagai daerah transmigrasi pada 1905 pertama di Indonesia, maka saya mengenakan pakaian adat Jawa Tengah dari Jogjakarta. Juga mengisyaratkan pendiri Budi Utomo yakni Wahidin Sudirohusodo yang berasal dari Jogjakarta,” ungkap Dendi Ramadhona saat diwawancarai usai upacara Sumpah Pemuda di Lapangan Pemda Pesawaran, Senin (30/10).
Sementara Ketua TP PKK Nanda Indira mengenakan pakaian dari Keraton Surakarta dari Solo. Baik Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona maupun Nanda Indira harus rela bangun lebih awal untuk menyiapkan diri untuk berpakaian adat tersebut.
“Dari jam 4 subuh, kita sudah siap-siap. Nah, kita kenakan pakaian adat pada momen seperti ini sudah yang ketiga. Terakhir, kita mengenakan pakaian adat pada 2019. Selain itu, kita mengenakan pakaian adat untuk kita representasikan kecintaan kita kepada tanah air yang terdiri atas berbagai suku, budaya, bahas, dan bisa satu dalam satu momen,”ucapnya.
Kemeriahan peringatan Hari Sumpah Pemuda dllengkapi dengan kegian fashion show dengan model seluruh kepala OPD beserta istri. Bak model, seluruh kepala OPD tersebut berlenggak di atas catwalk dengan disaksikan bupati Pesawaran beserta ketua TP PKK dan wakil bupati beserta istri. Kemudian Sekkab Wildan. (ozi/c1/ful)
Kategori :