PWNU Lampung Tak Terlibat Politik Praktis

Selasa 23 Jan 2024 - 20:11 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Abdul Karim

BANDARLAMPUNG - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung Puji Raharjo menegaskan NU adalah organisasi netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Posisi NU, menurut dia, yang lebih tepat memberikan kemaslahatan untuk bangsa. 

’’Kalaupun ada yang masuk struktur (tim pemenangan capres-cawapres, Red) itu nonaktif. Bahkan kalau ketua dari struktur itu bisa diberhentikan," jelas Puji saat berkunjung bersama jajaran PWNU Lampung ke Graha Pena Lampung, Selasa (23/1). 

Lebih lanjut, Puji juga menyinggung tentang lima prinsip NU. Yaitu tawasuth dalam arti berada di tengah, tawazun (berimbang), tasamuh (toleran),  amar ma'ruf dan nahi munkar (menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran), serta i'tidal (bersikap adil memberikan ruang yang sama, proporsional).

BACA JUGA:Kadis Perumahan Metro Ditahan

’’Gus Dur (Abdurrahman Wahid) bisa diterima semua kalangan karena toleran,” contoh Puji. 

Turut bersama Puji dalam kunjungan tersebut di antaranya Sekretaris PWNU Lampung Hidir Ibrahim, Bendahara Rudi Hartono, dan jajaran lainnya. Rombongan diterima langsung Direktur Utama Radar Lampung Ardiansyah didampingi Pemimpin Redaksi Taufik Wijaya. 

Puji mengatakan kedatangannya beserta jajaran ke Graha Pena selain bersilaturahmi, juga untuk mengundang khusus Radar Lampung ke acara pelantikan pengurus PWNU Lampung masa khidmat 2023–2028. "Kami mengundang Radar Lampung untuk hadir pada pelantikan PWNU Lampung masa bakti 2023–2028 di Grand Mercure tanggal 24 Januari 2024 (hari ini)," ucapnya. 

BACA JUGA:Perluas Jaringan Internasional, UIN RIL dan Zarqa University Jordan Jalin Kerja Sama

Di mana dalam giat pelantikan ini, katanya, juga akan di-launching Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Kemudian ada berbagai tokoh nasional yang akan hadir. Salah satunya Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang akan membuka dan sekaligus melantik kepengurusan PWNU Lampung. 

’’Juga ada 1.800 satgas yang menggerakkan keluarga (NU) ya. Ini bukan dalam rangka kepentingan politik. Karena negara yang baik pasti masyarakatnya baik. Pun masyarakatnya baik, negaranya akan baik," tandas Puji. 

Menyambutnya, Direktur Utama Radar Lampung Ardiansyah pun menjelaskan NU merupakan aset bangsa yang bisa menentukan arah kebijakan bangsa. Baik itu sisi jumlah maupun kualitas, NU dinilainya sudah betul-betul teruji.

’’NU adalah organisasi kemaslahatan yang komitmen menjaga empat pilar bangsa. Ini harus dipertahankan," ujarnya. (abd/c1/rim)

 

Kategori :