BANDARLAMPUNG- Pemerimtah Kota (Pemkot) Bandarlampung melalui Dinas Ketahanan Pangan setempat bakal kembali menyalurkan bantuan pangan beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam waktu dekat ini.
Hal itu diungkapkan Kadis Ketahanan Pangan Kota Bandarlampung M Yusuf, Senin 22 Januari 2024. Dirinya menyebut Kota Bandarlampung bakal kembali mendapatkan bantuan beras 10 kilogram (kg). “Ada (bantuan) dari pusat, bentuknya masih beras, sama seperti yang belum lama ini,” kata Yusuf.
Menurut Yusuf, bantuan beras ini adalah salah satu upaya penanganan lonjakan inflasi yang terjadi di Kota Tapis berseri, utamanya dipengaruhi oleh harga beras. “Ini bantuan dalam rangka penanganan inflasi di Bandarlampung,” ujarnya.
Terkait jumlah penerima, pihaknya mengaku belum mendapatkan data rinci baik itu dari pusat maupun dari Bulog sendiri. “Kuotanya belum tahu, bisa berubah. Bisa berkurang atau bertambah dan bisa saja sama seperti tahun lalu. Tapi Insya Allah minggu depan datanya sudah ada, kita rapatkan dulu,”tandasnya.
BACA JUGA:Enam Bulan Berlalu, Apa Kabar 2 Kasus Pembuangan Bayi di Rajabasa?
Untuk diketahui, per Januari 2024 BPS Bandarlampung merilis inflasi di Kota Bandarlampung, utamanya komoditas utama penyumbang inflasi year on year (yoy) pada Desember 2023, antara lain beras, cabai merah, rokok kretek filter, bawang putih, cabai rawit, tarif air minum pam dan gula pasir. Tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2023 tercatat inflasi sebesar 0,01 persen dan tingkat inflasi years to date (ytd) Desember 2023 sebesar 3,47 persen.
Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah akan memperpanjang bantuan beras hingga Juni 2024. Penyaluran Bantuan Pangan pada tahun ini merupakan kelanjutan penyaluran Bantuan Pangan yang telah diberikan sejak tahun 2023. Program ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang telah memutuskan untuk memperpanjang penyaluran Bantuan Pangan hingga Juni 2024.
“Bantuan pangan ini tentu menjadi bagian dari penanganan El Nino akibat dari panen yang berubah, mundur. Di Jawa 2 bulan, di luar Jawa ada yang 3 bulan. Nah, program ini dilakukan oleh Pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Dengan adanya bantuan ini, masyarakat dibantu untuk kebutuhan sehari-hari. Sehingga kita berharap masih ada hal yang mereka bisa lakukan untuk belanja yang lain,” ujar Menko Airlangga.
Secara nasional, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), penerima bantuan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 22 juta PBP yang masing-masing mendapatkan beras sebanyak 10 kg per bulan. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 21,3 juta PBP. (mel/nca)