BANDARLAMPUNG - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Lampung (Unila) menyediakan koleksi bahan perpustakaan untuk riset sivitas akademika Unila. Yakni melalui perpustakaan digital (e-resource).
Ketua UPT Perpustakaan Unila Ir. Khairudin, S.T., M.Sc., Ph.D., Eng. menyampaikan Perpustakaan Unila saat ini berlangganan jurnal online dan membeli akses e-book dari berbagai penerbit ternama. ’’Koleksi e-resource dapat diakses dan di-download para dosen maupun mahasiswa Unila yang membutuhkan jurnal internasional atau karya ilmiah lainnya untuk keperluan riset,’’ katanya.
E-resource tersebut, kata Khairudin, di antaranya ScienceDirect dan Westlaw untuk jurnal. ’’Sementara e-book yaitu Talyor and Francis Ebooks, Kubuku, dan lainnya,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Limbah Zat Warna MG Bisa Diolah Lho…
Untuk jurnal ScienceDirect dari penerbit Elsavier, kata Khairudin, ditujukan untuk bidang ilmu Physical Sciences and Engineering, Life Sciences, Health Sciences, dan Social Science and Humanities. ’’Sedangkan Westlaw yang diterbitkan penerbit Thomson Reuters ditujukan khusus untuk bidang hukum,’’ ungkapnya.
Penyediaan e-resource, kata Khairudin, merupakan hal penting untuk mendukung kegiatan riset dosen dan mahasiswa. ’’Dengan adanya layanan e-resource, perpustakaan tidak perlu membeli jurnal tertulis yang harganya terbilang mahal. Sementara sumber rujukan (resource) yang dibutuhkan mencapai jutaan jurnal,’’ katanya.
Khairudin melanjutkan, e-resource juga menyediakan referensi yang selalu up to date dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. ’’Hal ini dapat memenuhi standar Dikti terkait batas tahun terbitan jurnal yakni maksimal lima tahun ke belakang,’’ ungkapnya.
BACA JUGA:Performa Mengesankan dan Konsisten, Karateka Teknokrat Borong Tiga Medali Emas
Khairudin bercerita tentang upayanya mendapatkan data dan informasi terkait jurnal dan e-book yang banyak dibutuhkan para dosen Unila untuk riset. ’’Untuk jurnal, saya menghubungi berbagai penerbit terkemuka dunia agar mengetahui jurnal mana saja yang banyak dikunjungi dosen Unila namun gagal mengaksesnya. Data dan informasi yang didapat dari para penerbit tersebut menjadi dasar bagi Perpustakaan Unila menyediakan koleksi e-resource yang sesuai dengan kebutuhan riset para dosen,’’ katanya.
Sosialiasai penggunaan layanan e-resource khususnya akses ke ScinceDirect dan Westlaw, kata Khairudin, akan dilakukan melalui roadshow ke seluruh fakultas. ’’Kegiatan ini akan mendatangkan para perwakilan dan penerbit agar dosen dan mahasiswa Unila dapat memahami cara mengaksesnya dengan benar,’’ ujarnya.
Perpustakaan Unila, kata Khairudin, juga bisa memfasilitasi akses ke sumber-sumber referensi yang kredibel dan mencegah penggunaan yang illegal. ’’Dosen maupun mahasiswa Unila bisa menghasilkan karya tulis ilmiah yang lebih berkualitas,’’ tegasnya. (*)