Kementerian dan Pemda Diminta Percepat Belanja

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.--FOTO BERITASATU.COM/ADDIN ANUGRAH SIWI

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambatnya realisasi belanja negara. Ia meminta seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (pemda) untuk segera mengakselerasi pengeluaran anggaran. Hal ini menyusul terkontraksinya konsumsi pemerintah pada kuartal II-2025 sebesar minus 0,33% secara tahunan (year on year/yoy).

 

’’BPS mengeluarkan dengan kontraksi 0,33%. Ini berarti, kita harus bekerja lebih keras dari seluruh kementerian, lembaga, dan pemda untuk bisa mengakselerasi belanjanya,” tegas Sri Mulyani di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (5/8).

 

Menurut Sri Mulyani, rendahnya konsumsi pemerintah salah satunya disebabkan oleh tingginya baseline pada periode yang sama tahun lalu yang dipicu lonjakan belanja jelang pemilu. ’’Estimasi kami sebetulnya pada sekitar 0,2%. Jadi kalau sekarang masih kontraksi, itu karena baseline-nya tahun lalu cukup tinggi,” jelasnya.

 

Meski kontraksi ini lebih kecil dibanding kuartal I-2025 yang minus 1,38%, Sri Mulyani menegaskan percepatan belanja sangat krusial untuk menjaga laju pemulihan ekonomi nasional.

 

Sri Mulyani mengungkapkan, sejumlah pos anggaran sudah menunjukkan tren positif. Belanja modal tumbuh 30,37% bantuan sosial naik 20,4%, dan belanja pegawai meningkat 1%. Namun, belanja barang masih terkontraksi cukup tajam hingga 9,7%.

 

’’Dua hal ini yang masuk di dalam perhitungan pertumbuhan triwulan II, untuk menopang daya beli dan mendukung masyarakat, maupun dari sisi belanja modal untuk investasi,” kata Sri Mulyani.

 

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 tetap solid pada angka 5,12% (yoy), ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,97%, investasi (PMTB) 6,99%, dan ekspor.

 

Tag
Share