BANDARLAMPUNG – Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan diskusi dan kick-off PR-PTN 2024 bersama pimpinan dan tim pelaksana pendampingan PR-PTN Institut Teknologi Bandung (ITB) di kampus Itera, Selasa (2/1). Diskusi ini dalam rangka program revitalisasi perguruan tinggi negeri 2024.
Diskusi juga dimaksudkan membahas pendampingan Itera menuju status badan layanan umum (BLU). Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan ITB Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D. bersama rombongan disambut langsung Rektor Itera Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha. Turut hadir secara daring Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan, pihaknya terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas Itera. ’’Itera di mata masyarakat merupakan cerminan ITB baik dan buruknya. Karena itu, Itera mengajak ITB untuk maju Bersama. Khususnya dalam bidang energi baru terbarukan dan penguatan tata kelola dalam mempersiapkan Itera agar kuat secara finansial menuju BLU,’’ katanya.
Sedangkan Prof. Muhamad Abduh mengatakan bahwa Itera dan ITB harus melahirkan kerja sama yang dampaknya dapat dirasakan negara Republik Indonesia. ’’ITB sangat terbuka dalam diskusi di berbagai hal,’’ katanya.
Prof. Muhamad Abduh melanjutkan, bersama timnya kan memberikan pendampingan terkait isu roadmap perencanaan sumber daya dan anggaran keuangan; pengelolaan asset; serta pengembangan sistem dan integrasinya dalam usaha ITERA menuju BLU. ’’Berdasarkan pengalaman ITB, Itera dapat belajar dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan,’’ ungkapnya.
BACA JUGA:Tidak Sulit Jadikan Kurikulum Merdeka Jadi Kurikulum Nasional 2024
Sementara Prof. Reini Wirahadikusumah mengatakan bahwa Itera merupakan anak dari ITB yang meneruskan dan ikut berkontribusi dalam askes pendidikan bermutu di Indonesia. Prof. Reini Wirahadikusumah juga menyambut inisiatif pemerintah agar ITB dan Itera saling belajar di samping Itera yang memiliki potensi yang sangat besar dan sangat optimistis tercapainya target status BLU dalam waktu dekat.
Prof. Reini Wirahadikusumah mengatakan, terdapat lima hal penting yang harus dilakukan dalam penyiapan kampus BLU. ’’Kebutuhan tersebut meliputi analisis kebutuhan, penigkatkan mutu tridharma, pemenuhan kebutuhan mahasiswa pada program MBKM, peningkatan kerja sama dalam dan luar negeri, serta tata kelola internal baik,’’ ungkapnya. (*)