”Justru kota-kota tier dua dan tiga bisa jadi sasaran investasi yang bagus. Karena pengusaha sedang berminat untuk ekspansi ke wilayah di luar ibu kota,” ulasnya.
Namun, dia menegaskan, investor harus tetap melakukan due diligence sebelum menanamkan modalnya. Sebab, masih ada risiko produk mereka tak mendapatkan rental yield karena tak ada tenant penyewa. Penanam modal masih harus memperhatikan bagaimana proyeksi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Dia mencontohkan proyeksi di wilayah Nganjuk atau Jombang. Banyaknya pabrik baru di daerah tersebut bakal menarik pengusaha kuliner atau jasa lainnya untuk ekspansi ke sana. ”Karena itu, mencari titik potensial di wilayah tersebut bisa jadi investasi yang baik,” imbuhnya.
Pakar properti Rudy Sutanto mengatakan, pergerakan harga properti memang cukup stabil. Sebab, pasar end user masih baik hingga saat ini. Terutama pasar rumah tapak di bawah Rp 1 miliar.
Namun, lanjut dia, investor cenderung bakal menahan keputusan hingga kabinet baru terbentuk. Karena itu, investasi properti mungkin bakal terjadi pada paro kedua 2024. ”Lebih pastinya kita harus lihat suplai dan kebutuhan properti di masing-masing daerah. Tapi, seharusnya tahun depan masih bertumbuh,” ujar Dewan Kehormatan Arebi Jatim itu.
Perencana keuangan Ian Renassa menyatakan, masyarakat tak boleh gegabah soal properti. Masyarakat harus memperhatikan banyak hal dalam memilih hunian. Pertama, potensi lokasi. Investor harus bisa memperkirakan bagaimana perkembangan fasilitas dan ekonomi di wilayah investasi itu.
Kedua, bangunan yang harus dibeli punya kualitas bagus. ”Yang sering saya lihat, orang yang sudah habis ratusan juta untuk beli rumah tetap harus merogoh kocek karena perbaikan rumah,” tuturnya.
Dia menyarankan investor memasukkan dana maksimal 50 persen dalam investasi tersebut. Sisanya bisa dijadikan deposito atau investasi yang lebih likuid. Dengan demikian, jika ada kebutuhan mendadak, dana simpanan masih cukup untuk menanggulangi masalah serta merawat aset properti. (jpc/c1/abd)
Artikel ini sudah tayang di Jawapos.com dengan judul: 'Peluang Cuan Investasi Properti setelah Pergantian Tahun: Harga Stabil, Lebih Baik Yang Hasilkan Recurring Income'