BANDAR LAMPUNG – DPRD Kota Bandarlampung akan memfasilitasi polemik warga dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat.
Diketahui persolaan warga mempersoalkan struktur fondasi jembatan yang ada di Kelurahan Rajabasa Raya.
Anggota Komisi III Bandarlampung Yuhadi menjelaskan, akan memanggi Dinas PU beserta warga guna mengkalrifikasi persoalan tersebut.
“Nanti kami akan panggil Dinas PU untuk hearing pembangunan jembatan,” ujarnya, Kamis 30 Oktober 2025.
Namun, penilaian dia, Pembangunan jembatan sudah sesuai dengan perencanaan Dinas PU Kota Bandarlampung. “Saya juga bingung, biasanya kan pembangunan jembatan sudah atas usulan dari warga,” ungkapnya.
BACA JUGA:Pendapatan Lampung Naik, Belanja Turun
Terkait keluhan warga yang mengatakan jika pembangunan jembatan akan mengakibatkan sempitnya aliran sungai dan dikhawatirkan akan mengakibatkan banjir.
“Kalau namanya dibangun itu supaya akses masyarakat itu mudah. Jadi sepertinya dinas PU tidak mungkin membuat itu terjadi,” katanya.
Pembangunan jembatan di Gg. Cendana, Rajabasa Raya, Bandarlampung, dikeluhkan warga.
Sebagian warga keberatan dengan pembangunan jembatan lantaran lebarnya fondasi dinilai bisa mempersempit aliran sungai. Warga takut kondisi itu membuat air meluap ketika hujan dan menyebabkan banjir.
Hamzah (59) salah satu warga Perumahan Glora Persada mengatakan, warga bukan menolak pembangunan jembatan. Dia menilai, pembangunan jembatan tersebut akan membantu aktivitas masyarakat menjadi lebih mudah terhubung dengan daerah lainnya.
Namun, dalam proses pengerjaannya ada kontruksi yang dinilainya tidak sesuai.
Warga juga sempat protes ke Kelurahan Rajabasa Raya terkait persoalan ini.
Ada satu hal yang menjadi keluhan warga yakni, terlalu lebarnya ukuran pondasi jembatan yang berukuran sekitar 3 m.
Keinginan warga, pondasi tersebut dipangkas separonya agar aliran sungai menjadi lebih lebar sehingga mampu menampung debit air yang lebih besar saat hujan tiba.