“Dalam konteks demokrasi, fungsi politis advokat adalah melakukan edukasi politik dan etika. Hajat hari ini sebagai bentuk perjuangan. Sedangkan politik adalah soal momentum, tentang waktu yang paling tepat. Saat ini momentumnya Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ujarnya.
BACA JUGA:Pendaftar KPPS di Tanggamus Tembus 15.187 Orang, Segini Honornya
Riza Mirhadi mengajak untuk memanfaatkan silaturahmi dan berharap Prabowo-Gibran menang satu putaran.
Dia menekankan bahwa advokat harus lebih aktif dalam politik, dan jika Prabowo-Gibran menang, AAIB akan mendukung Otto Hasibuan sebagai bagian dari kabinet.
“Silaturahmi akan memanjangkan umur dan mendatangkan rezeki. Dan dengan silaturahmi, insya Allah Prabowo-Gibran menang satu putaran,” kata dia.
“Mudah-mudahan AAIB dapat mengemban amanah untuk mendukung Prabowo-Gibran menang dalam satu putaran,” kata politikus Partai Golkar ini.
Baru pada Pemilu 2024 ini, advokat mau ikut campur dalam pemilu, mestinya dari pemilu-pemilu tahun lalu. Di negara-negara maju, advokat adalah profesi yang diperhitungkan oleh presiden terpilih.
“Insya Allah, pada Pemilu 2024, advokat akan dilibatkan Prabowo untuk menyusun kabinet. Cuma segelintir saja advokat yang mau diajak ngomong politik. Padahal hal kecil seperti harga beras dan air diputuskan dengan keputusan politik. Di Eropa, sarjana hukum dan advokat punya porsi tersendiri. Bukan warga kelas dua, insya Allah pada 2024, advokat akan dapat porsi khusus dari presiden yang akan datang.
Kalau hasil survei, sangat menggembirakan. Tapi mesti kita genjot lagi, kerja keras lagi, jangan kasih kendor supaya kita bisa menangkan Prabowo-Gibran satu putaran. Kalau Prabowo-Gibran menang, kita akan usung ketua AAIB Otto Hasibuan dalam kabinet,” katanya. (*)