BMKG: Pesisir Lampung Berpotensi Dilanda Banjir Rob 21–24 November 2025

BMKG Maritim Lampung mengimbau warga pesisir tetap waspada potensi banjir rob akibat peningkatan pasang air laut. -ILUSTRASI/NET -

BANDAR LAMPUNG – Sejumlah wilayah pesisir di Provinsi Lampung kembali dihadapkan pada potensi banjir rob dan cuaca buruk dalam beberapa hari ke depan. 

Peringatan ini disampaikan BMKG Maritim Lampung menyusul fase Bulan Baru yang jatuh pada Rabu, 19 November 2025.

Forecaster BMKG Maritim Lampung, Rifki Arif, menjelaskan bahwa fase Bulan Baru tersebut berpotensi memicu peningkatan pasang maksimum air laut pada 21–24 November 2025. 

Kondisi ini diperkirakan berdampak pada hampir seluruh pesisir di Lampung.

“Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain pesisir Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Timur, hingga Lampung Barat,” kata Rifki.

Ia menjelaskan, kenaikan pasang air laut dapat mengganggu aktivitas masyarakat yang tinggal atau bekerja di kawasan pesisir. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan, perikanan darat, hingga permukiman dekat pantai berisiko terdampak banjir rob, terlebih jika terjadi bersamaan dengan cuaca laut yang tidak stabil.

“Secara umum, kondisi ini dapat menghambat berbagai aktivitas maritim maupun kegiatan warga di sepanjang garis pantai. Karena itu kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menyesuaikan aktivitas di lapangan,” ujarnya.

BMKG juga meminta masyarakat terus memantau perkembangan informasi cuaca maritim melalui Stasiun Meteorologi Maritim Panjang sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi ekstrem yang mungkin terjadi.

“Kami berharap masyarakat tetap siaga dan memperhatikan pembaruan informasi dari BMKG, terutama bagi yang beraktivitas di laut maupun kawasan pesisir,” tambah Rifki.

Selain banjir rob, BMKG Lampung turut memperingatkan potensi cuaca buruk yang diprediksi masih terjadi dalam beberapa hari ke depan. Sejumlah faktor meteorologis mendukung terbentuknya cuaca ekstrem, seperti adanya daerah konvergensi yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan, gelombang low frequence yang memicu pembentukan awan hujan, serta suhu muka laut yang menghangat sehingga meningkatkan penguapan di wilayah Lampung.

Kelembapan udara juga tercatat tinggi, berada pada kisaran 70–100 persen pada lapisan 850 hingga 500 mb selama tiga hari ke depan.

Dengan kondisi tersebut, Lampung berpotensi mengalami hujan intensitas ringan hingga sedang pada siang hingga sore hari di sejumlah wilayah seperti Lampung Barat, Way Kanan, Tulangbawang Barat, Lampung Timur, Tanggamus, Lampung Utara, Pringsewu, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Metro, Mesuji, Tulangbawang, dan Pesawaran.

BMKG mengimbau masyarakat selalu berhati-hati terhadap potensi dampak cuaca seperti pohon tumbang, tanah longsor, hingga banjir. 

Sebelumnya, Cuaca ekstrem menerjang Lampung pada Selasa (7/10).

Tag
Share