KRUI – Musibah kebakaran hebat melanda lingkungan pendidikan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTS NU) Krui, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, pada Minggu (12/10) sekitar pukul 10.30 WIB.
Api yang berkobar dengan cepat menghanguskan dua gedung sekolah yang terdiri dari dua ruang kantor dan delapan ruang kelas, serta berbagai fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar.
Kepala MTS NU Krui, Disa Putra, menjelaskan api pertama kali terlihat muncul dari bagian atas gedung kantor. meski kegiatan belajar mengajar sedang libur, namun beberapa guru dan siswa tengah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah.
“Api pertama kali terlihat dari bagian atas gedung kantor, lalu dengan cepat membesar dan merembet ke bangunan di sebelahnya. Untungnya, para siswa yang sedang berada di sekolah berhasil menyelamatkan diri,” katanya.
Ia mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik dari salah satu ruangan di gedung kantor. Kondisi bangunan yang masih semi permanen membuat api mudah menjalar dan sulit dikendalikan.
“Material bangunan yang mudah terbakar membuat api cepat menyebar. Dalam waktu singkat, dua gedung yang berisi sepuluh ruang, termasuk ruang kantor dan kelas, hangus terbakar,” jelasnya.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai sekitar Rp3 miliar. Kerugian tersebut meliputi bangunan fisik, perabot kantor, komputer, meja, kursi, dokumen penting sekolah, serta perlengkapan kegiatan belajar dan ekstrakurikuler yang berada di dalam gedung.
Sementara itu, Kasatpol PP dan Damkar Pesisir Barat, Cahyadi Muis, melalui Kasi Pemadam Kebakaran Mardi Atmoko, mengatakan pihaknya segera mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Damkar Pesisir Tengah dan Pos Damkar Ngambur ke lokasi kejadian.
“Upaya pemadaman berlangsung cukup lama, sekitar dua jam. Besarnya kobaran api dan terbatasnya armada menjadi kendala utama di lapangan. Fokus kami selain memadamkan api juga mencegah agar tidak menjalar ke bangunan sekolah lain dan rumah warga sekitar,” jelasnya.
Ia menambahkan, kobaran api berhasil dijinakkan setelah seluruh titik api dipadamkan secara bertahap. Petugas juga melakukan pendinginan agar tidak terjadi kebakaran susulan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat, terutama pihak sekolah dan lembaga pendidikan, agar lebih waspada terhadap kondisi instalasi listrik, khususnya pada bangunan lama atau semi permanen.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan instalasi listrik dan segera menghubungi petugas pemadam jika terjadi tanda-tanda kebakaran. Kecepatan laporan sangat penting untuk mencegah kerugian lebih besar,” tandasnya.
Hingga sore hari, puing-puing gedung yang terbakar masih tampak menghitam. Sejumlah guru dan warga sekitar bergotong royong membersihkan sisa kebakaran sambil menyelamatkan barang-barang yang masih bisa digunakan.
Pemerintah daerah bersama pihak sekolah berencana melakukan koordinasi untuk langkah tindak lanjut, termasuk penanganan darurat agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali berjalan.(yog/yan/rnn/nca)