Hemat Biaya Operasional, PT Wahana Raharja Dinonaktifkan Sementara

Rabu 17 Sep 2025 - 20:04 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Agung Budiarto

Sebagai dampak dari penonaktifan tersebut, karyawan PT Wahana Raharja untuk sementara diliburkan. Meski demikian, Rinva menegaskan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Tidak ada PHK, hanya diliburkan. Nanti kalau operasional berjalan lagi, mereka dipanggil kembali. Pegawainya juga tidak banyak, hanya beberapa orang saja,” jelasnya.

Sementara itu, Komisaris sekaligus Plt Direksi PT Wahana Raharja, Sulpakar, diketahui sedang melaksanakan ibadah umrah.

Berbeda dengan PT Wahana Raharja, PT Lampung Jasa Utama (LJU) masih tetap beroperasi seperti biasa meski juga tengah menunggu hasil seleksi direksi baru.

Rinva menambahkan, belum diumumkannya hasil seleksi masih menunggu keputusan final dari Gubernur Lampung.

“Tidak ada kendala, hanya memang keputusan akhir ada di pimpinan,” pungkasnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setprov Lampung, Mulyadi Irsan, yang juga ketua panitia seleksi direksi BUMD, menyampaikan bahwa tim seleksi telah melakukan serangkaian tahapan dan penilaian. Hasilnya sudah disampaikan kepada Gubernur Lampung untuk diputuskan.

Mulyadi berharap, direksi terpilih nantinya mampu membawa perubahan positif dan meningkatkan kinerja BUMD, khususnya dalam pengelolaan bisnis serta pelayanan kepada masyarakat. 

Pemerintah Provinsi Lampung mengklaim Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Wahana Raharja dan PT Lampung Jasa Utama (LJU), tetap berjalan normal meskipun saat ini masih dalam masa transisi menunggu penunjukan direksi baru.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setprov Lampung, Mulyadi Irsan, yang juga Ketua Panitia Pengisian Direksi dua BUMD tersebut, menegaskan bahwa aktivitas operasional tetap berlangsung sebagaimana mestinya.

“BUMD kita tetap beroperasi sambil menunggu direksi yang baru. Seperti LJU, tetap berjalan sesuai dengan operasionalnya, hanya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini,” ujar Mulyadi.

Ia juga menekankan bahwa meskipun terdapat kasus Participating Interest (PI) yang sedang berproses di Kejaksaan Tinggi Lampung, hal itu tidak memengaruhi kinerja operasional, khususnya PT LJU yang merupakan industri dari PT Lampung Energi Berjaya (LEB).

“Saya selaku komisaris LJU berharap jajaran direksi yang terpilih dari hasil seleksi nanti bisa langsung bergerak cepat,” tegasnya.

Terkait seleksi direksi baru, Mulyadi menjelaskan bahwa tim seleksi telah melakukan serangkaian tahapan dan penilaian. Hasil seleksi kemudian disampaikan kepada Gubernur Lampung selaku pimpinan untuk menetapkan keputusan akhir.

Ia berharap, direksi yang terpilih nantinya mampu membawa perubahan positif serta meningkatkan kinerja BUMD, baik dalam pengelolaan bisnis maupun pelayanan kepada masyarakat.

Sementara itu, mengenai pembagian hasil Participating Interest (PI) ke PT LEB, Mulyadi mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 tidak ada hasil karena adanya proses pemeliharaan dari PT PHE OSES.

Kategori :