JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) akan memaksimalkan sejumlah upaya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2025. Salah satunya melalui penebalan bantuan sosial (bansos) yang terdiri atas beberapa jenis.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto enggan membeberkan teknis penebalan bansos yang dimaksud, apakah volumenya akan ditambah atau muncul jenis bansos baru.
’’Semester kedua itu kita akan melakukan penebalan daripada bansos, tetapi seluruhnya yang sedang berjalan itu dilanjutkan,” jelas Airlangga di Jakarta, Senin (8/9).
Diketahui, pemerintah telah meluncurkan berbagai jenis bansos, seperti Bantuan Pangan Beras, Program Keluarga Harapan, dan Bantuan Subsidi Upah. Dengan adanya bansos tambahan, diharapkan ekonomi dalam negeri terdongkrak.
Selain bansos, pemerintah juga akan memberikan sejumlah paket stimulus fiskal lainnya, salah satunya insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) properti sebesar 100% alias bebas PPN hingga akhir 2025. “Seperti terkait dengan PPN Perumahan, kemudian bantuan sosial. Itu semua sedang tetap berjalan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Airlangga mengungkapkan perekonomian Indonesia pada kuartal II-2025 tumbuh 5,12% secara year on year (yoy). Menurutnya, kinerja perekonomian domestik lebih baik dibandingkan negara-negara kawasan Asia Tenggara, bahkan anggota G20.
Airlangga menegaskan, kondisi perekonomian global saat ini masih dihadapkan pada tantangan kompleks dan ketidakpastian. Namun, berdasarkan berbagai indikator, ekonomi Indonesia masih relatif resilien.
Seperti cadangan devisa sebesar USD152,6 miliar per Juni 2025 dan neraca perdagangan Indonesia yang masih mencatatkan surplus hingga 62 bulan berturut-turut.