Rizal juga menyatakan bahwa stok beras Bulog saat ini sangat aman, mencapai sekitar 3,9 juta ton. Stok ini dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional, terutama dalam menghadapi lonjakan harga di 214 kabupaten dan kota yang teridentifikasi mengalami kenaikan harga.
“Stok kita cukup bahkan lebih. Kemungkinan dengan nanti periode 2 bulan lagi, ini kan sudah panen baru lagi. Dengan harapan yang ini keluar, nanti yang 2 bulan lagi panen, kita sudah bisa menyerap lagi. Serapan ke depan ini estimasinya sekitar 1 juta ton,” jelas Rizal.
Rizal menyebutkan bahwa penyaluran bantuan pangan untuk periode Juni dan Juli telah mencapai 99%. ’’Sisanya yang 1% merupakan tantangan tersendiri karena menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau (3T) dan rawan konflik, seperti di Papua Pegunungan,” ungkapnya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, Bulog turut bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) untuk memastikan bantuan pangan dapat sampai ke daerah-daerah terpencil. (beritasatu.com/c1)