Dengan perawatan yang relatif mudah, siapa pun, bahkan yang belum berpengalaman di bidang pertanian, bisa memulai sistem hidroponik skala kecil.
Model vertikal garden atau rak susun bertingkat juga bisa diterapkan untuk menambah kapasitas tanam, meskipun luas pekarangan hanya beberapa meter persegi.
Penggunaan teknik hidroponik pada lahan pekarangan yang sempit di area perkotaan, memberikan banyak manfaat seperti efisiensi ruang, pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, penggunaan air yang efisien, dan menghasilkan kualitas tanaman yang lebih sehat dan higienis karena tidak menggunakan pestisida kimia dan memiliki nilai gizi yang tinggi, bila dibandingkan dengan teknik konvensional.
Data dari berbagai studi menunjukkan bahwa teknik hidroponik mampu menghemat penggunaan air hingga 90% dibandingkan metode tanam konvensional, menjadikannya solusi yang ramah lingkungan.
Selain itu, tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik cenderung lebih bersih dan bebas dari residu bahan kimia, sehingga aman untuk dikonsumsi setiap hari oleh seluruh anggota keluarga.
Bagi anak-anak, terlibat dalam proses menanam juga bisa menjadi sarana edukasi yang menyenangkan dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan serta pentingnya pangan sehat.
Dengan menanam berbagai jenis sayuran dan herbal, keluarga dapat mengurangi pengeluaran untuk pembelian bahan pangan.
Hasil panen dari sistem hidroponik dapat dijual di pasar lokal, memberikan tambahan pendapatan bagi rumah tangga serta dapat memberikan peluang usaha kecil bagi masyarakat juga seperti menjual bibit atau alat hidroponik.
Beberapa komunitas perkotaan bahkan telah mengembangkan koperasi kecil berbasis hidroponik yang memfasilitasi pemasaran hasil panen, pelatihan teknik budidaya, dan penyediaan alat serta nutrisi bagi anggotanya.
Model seperti ini tidak hanya memperkuat ekonomi keluarga, tetapi juga membangun solidaritas dan jaringan sosial yang produktif di tengah masyarakat perkotaan yang cenderung individualis.
Pemanfaatan lahan pekarangan sempit di perkotaan dengan teknik hidroponik merupakan solusi efektif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan rumah tangga.
Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, teknologi hidroponik dapat diadopsi secara luas, menjadikan lahan terbatas sebagai sumber pangan yang berkelanjutan dan menguntungkan.
Pemerintah daerah dapat berperan aktif dengan memberikan pelatihan gratis, subsidi alat dan nutrisi hidroponik, serta mendukung terbentuknya kelompok tani kota.
Selain itu, sektor swasta juga bisa dilibatkan dalam bentuk kemitraan CSR untuk mendorong gerakan pekarangan produktif berbasis hidroponik.
Jika sinergi ini berhasil diwujudkan, maka bukan tidak mungkin kota-kota di Indonesia akan menjadi lebih mandiri pangan, lebih hijau, dan lebih sehat dalam waktu dekat. (*)
*) Owner selabung hidroponik dan Anggota Ikaperta Unila