Maqin juga mengungkapkan Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) untuk Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo melalui Hotel Meruorah juga membawa dampak pembangunan sekitar seperti hadirnya hotel-hotel dan fasilitas wisata di Labuan Bajo.
"Menurut data Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) terjadinya peningkatan jumlah wisatawan Labuan Bajo 2021 - 2024 sebanyak 179 ribu - 411 ribu orang dan peningkatan ekspor Rp46,1 miliar, termasuk peningkatan ekspor tenun sebagai warisan budaya Nusa Tenggara," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Indonesia Ferry Properti selaku pengelola Hotel Meruorah, Ferry Snyders menjelaskan sejak tahun 2022-2025 kedatangan wisatawan asing di Hotel Meruorah mengalami peningkatan positif dari tahun ke tahun.
Pada 2022, ia mengatakan wisatawan asing di Hotel Meruorah sebanyak 10,4 persen, lalu meningkat menjadi 20,4 persen di 2023. "Bahkan, saat ini dominasi wisatawan di Hotel Meruorah merupakan wisatawan asing sebesar 57,4 persen hingga Juni 2025,” kata Ferry.
Ke depan, terhitung pada periode 2025-2026, pihaknya merencanakan pembangunan beberapa fasilitas strategis, yaitu Komersial Tahap II, Hotel Mid-Tier, dan Social Club.
"Dari ketiga pengembangan tersebut, Social Club dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026, sementara Hotel Mid-Tier akan tetap berada dalam tahap konstruksi hingga akhir tahun 2026," ungkapnya. (jpc/c1)