Keponakan Prabowo Mundur, Gerindra Siapkan Aturan

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Presiden Prabowo Subianto, mengundurkan diri dari DPR RI.-FOTO ISTIMEWA -

JAKARTA - Fraksi Gerindra DPR memastikan memproses pengunduran diri Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari jabatannya sebagai anggota Komisi VII DPR.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Bambang Haryadi menyatakan pihaknya menghormati keputusan keponakan Presiden Prabowo Subianto tersebut. ’’Fraksi Gerindra DPR menghormati pilihan tersebut dan akan memproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara menunggu proses, Saudari Sara dinonaktifkan dari DPR,” ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9).
Bambang menjelaskan, proses administratif akan dilakukan sesuai mekanisme resmi. Fraksi juga akan berkoordinasi dengan DPP Gerindra terkait langkah politik Rahayu Saraswati.
“Kami pastikan seluruh prosedur berjalan sesuai aturan. Fraksi Gerindra konsisten menjaga komitmen kelembagaan dan perundang-undangan,” tambahnya.
Sebelumnya, Rahayu Saraswati, yang merupakan keponakan Presiden Prabowo Subianto, resmi mengajukan pengunduran diri sebagai anggota DPR. Surat pengunduran diri itu sudah diserahkan kepada Fraksi Partai Gerindra di DPR.
“Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai anggota DPR kepada Fraksi Partai Gerindra,” ujar Rahayu dalam video yang dilihat di Instagram pribadinya, Rabu (10/9).
Pengunduran diri itu diambil Rahayu terkait pernyataannya sekitar dua pekan sebelum 17 Agustus 2025, atau tepatnya dari podcast yang tayang pada 28 Februari 2025.
Menurut dia, pernyataannya enam bulan lalu itu  kemudian dijadikan bahan untuk menyakiti hati rakyat. Podcast tersebut berjudul “Rahayu Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif”.
Ia berbicara selama 42 menit tentang berbagai isu. Rahayu mengaku pernyataannya itu diambil pada menit 25.37 hingga 27.40. Pernyataan tersebut kemudian diduga dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menyulut amarah masyarakat.
“Tidak ada maksud dan tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan,” jelasnya.
Rahayu memahami betul memulai usaha tidaklah mudah. Ia merasa beruntung memiliki privillege yang sangat besar dari keluarga, termasuk suami yang selalu mendukung.
Meski berniat mendorong entrepreneurship, Rahayu mengakui pernyataannya itu menyakiti banyak pihak. Apalagi, mereka yang saat ini masih berjuang menghidupi keluarga, bahkan untuk bertahan hidup.
“Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya,” ujarnya. (beritasatu/c1/yud)

Tag
Share