BLAMBANGANUMPU - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Waykanan bertekad untuk memberikan sumbangan terbaiknya guna pembangunan berkenan ke depan di segala bidang.
Untuk merealisasikan cita-cita tersebut, Selasa (8/7) ICMI Waykanan menggelar Silaturhmi Kerja Daerah (Silakda) dengan menghadirkan Prof Ayi Achadiyat sebagai pemateri, dan diikuti oleh seluruh pengurus ICMI di 15 kecamatan di Wayanan.
Ketua Umum ICMI Orda Waykanan, Raden Adipati Surya menegaskan ICMI adalah organisasi cendekiawan muslim yang tak hanya berpikir ilmiah, tetapi juga peduli lingkungan, berorientasi pada iman, takwa, serta penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bukan cuma bisa mengkritisi namun diharapkan dapat memberikan solusi.
“Silakda hari ini adalah bagian dari menjalankan ketentuan organisasi, konsolidasi internal, dan membangun kontribusi nyata dalam konteks keislaman, kecendekiawanan, dan keindonesiaan,” ujar Adipati Surya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Waykanan Ayu Asalasiyah menyampaikan apresiasinya atas kegiatan Silakda yang digelar ICMI Waykanan sebagai kontribusi nyata ICMI terhadap pembangunan daerah.
“Tema yang dibawa ICMI kali ini adalah bukti konstruksi aktif dalam berbagai bidang pembangunan. Pemerintah daerah menyambut baik dan berharap ICMI terus bersinergi, memberi kontribusi, serta turut mengawasi pembangunan. Insya Allah, cita-cita Waykanan yang mandiri dan sejahtera bisa kita wujudkan bersama,” tegasnya.
Sementara Prof Ayi Achadiyat meminta ICMI Waykanan, harus mampu berperan aktif dan besinergi dengan pemerintah daerah guna melakukan pembangunan di segala bidang, terutama pada bidang pengembangan SDM dan perekonomian.
Sebab Kedua hal ini merupakan faktor pokok guna mencapai kemajuan suatu daerah.
"Kabupaten Way Kanan ini cukup banyak mempunyai potensi untuk pengembangan perekonomian, salah satunya Waykanan juga diketahui sebagai kabupaten yang dijuluki seribu air terjun. Jika wisata ini dijadikan komoditi pasti akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Dalam pada itu, pemikiran Wakil Rektor Unila tersebut, sebenarnya sudah sejalan dengan kondisi yang ada di Way Kanan hanya saja memang belum dilakukan pengelolaan secara baik, dari hulu ke hilir, mengingat kekuatan Waykanan memang memiliki potensi seperti hadirnya berbagai komoditas perkebunan mulai dari karet, kelapa sawit, singkong maupun kopi.(*)