Ratusan Guru SD di Lampung Ikuti Bimtek RBD

BIMTEK RBD: Sebanyak 112 guru SD di Provinsi Lampung mengikuti Bimtek Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD)-FOTO BALAI BAHASA LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG – Sebanyak 112 guru sekolah dasar (SD) di Provinsi Lampung mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung selama tiga hari, Senin–Rabu (7–9/7). Bimtek RBD sebagai langkah melindungi keberagaman bahasa daerah, seperti melindungi bahasa Lampung.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Lampung Halimi Hadibrata mengatakan RBD menjadi salah satu program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
’’Program RBD merupakan wujud nyata dari perlindungan terhadap keberagaman bahasa daerah yang telah diakui dan diatur dalam sejumlah undang-undang. Di antaranya Undang-Undang Dasar 1945 serta Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan,’’ katanya.
Pelaksanaan program RBD, kata Halimi, telah memasuki tahun ketiga. ’’Bimtek ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan RBD yang terdiri atas rapat koordinasi pemangku kebijakan, penyusunan model pembelajaran, bimtek guru utama, serta pengimbasan guru sejawat dan siswa. Kegiatan ditutup dengan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI),’’ ujarnya.
Halimi mengatakan bahwa peserta bimtek harus memiliki komitmen untuk melaksanakan pengimbasan, baik kepada teman sejawat maupun siswa.
“Bila satu guru utama melakukan pengimbasan pada 10 guru sejawat dan para guru sejawat melakukan pengajaran kepada para siswa, pelaksanaan RBD akan berjalan dengan maksimal,” jelas Halimi.
Karena itu, kata Halimi, pihaknya sangat berharap setelah bimtek para guru harus benar-benar mendedikasikan diri untuk melindungi dan melestarikan bahasa Lampung.
Ketua Pelaksana Sustiyanti menyatakan bahwa guru yang mengikuti Bimtek RBD merupakan perwakilan dari kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. ’’Para peserta mendapat pengajaran dari para narasumber penyusun model. Materi yang diajarkan adalah model dongeng berbahasa Lampung, model bernyanyi lagu Lampung, model berpuisi tradisi, dan model mempelajari aksara Lampung,’’ katanya. (rls/gie/c1)