Skema Joint Venture Disiapkan
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan Rusia menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi membangun pabrik pupuk di Indonesia. Rencana besar ini akan dijalankan dalam skema kerja sama joint venture atau patungan antara kedua negara.
Hal itu disampaikannya usai berdiskusi selama satu jam dengan Menteri Pertanian Federasi Rusia Oksana Nikolaevna Lut dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia beberapa hari lalu.
’’Kita mengharapkan ke depan bangun pabrik pupuk dalam bentuk joint venture, kolaborasi Indonesia dengan Rusia,” ujar Amran di Jakarta, Minggu (22/6).
Ia menekankan, pupuk yang diproduksi dari hasil investasi ini tidak hanya untuk Indonesia atau Rusia, melainkan juga akan menyasar pasar ekspor ke negara-negara lain. “Kalau itu terjadi, bukan saja pupuk untuk Rusia dan Indonesia, tetapi juga untuk negara lain,” jelasnya.
Amran juga memaparkan, pembicaraan dengan mentan Rusia mencakup empat poin strategis kerja sama bilateral, yaitu peningkatan ekspor CPO (minyak sawit mentah) dari Indonesia ke Rusia, impor daging sapi dari Rusia ke Indonesia, pembangunan pabrik pupuk melalui joint venture, dan kolaborasi riset dan teknologi pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Amran juga menyampaikan, dirinya telah menerima undangan resmi dari menteri pertanian Rusia untuk berkunjung kembali ke Moskow pada Oktober 2025 sebagai bagian dari penjajakan dan tindak lanjut kesepakatan.
“Kami akan ke Rusia Oktober nanti. Selain urusan pupuk, kami juga dorong agar ekspor CPO Indonesia bisa meningkat,” tutupnya. (beritasatu.com/c1)