SUOH – Warga Pekon (Desa) Roworejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) dihebohkan dengan kemunculan kawanan harimau Sumatera yang diduga berkeliaran di sekitar kebun milik warga.
Pemerintah pekon pun langsung mengeluarkan peringatan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Kemunculan si raja hutan tersebut pertama kali dilaporkan warga Pemangku Sukamaju, Minggu (15/6) sekitar pukul 11.00 WIB.
Sejumlah warga mengaku melihat langsung kawanan harimau, termasuk induk dan anaknya, ketika sedang beraktivitas di kebun.
“Bukan sekadar isu. Warga kami melihat sendiri. Ada anak harimau dan induknya, lengkap dengan suara auman,” ujar Peratin Roworejo, Anton Cahyadi.
Pemerintah pekon pun meminta masyarakat tidak nekat beraktivitas sendirian di kebun, apalagi di pagi buta atau menjelang senja.
Imbauan ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, warga juga sempat kehilangan tiga kambing yang diduga kuat menjadi santapan harimau liar.
“Dari jejak dan pola serangan, kemungkinan besar itu harimau. Ini bukan kejadian pertama,” imbuh Anton.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, pihak pekon telah berkoordinasi dengan kecamatan dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Tim BKSDA dijadwalkan turun ke lapangan untuk menelusuri jejak serta memetakan jalur patroli.
Selain itu, warga juga diimbau membawa alat komunikasi saat ke kebun dan segera melapor jika menemukan tanda keberadaan harimau—seperti jejak, auman, atau bangkai ternak.
Camat Suoh, Dapet Jakson, membenarkan wilayah tersebut berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung, habitat alami harimau Sumatera.
Ia mengingatkan, ruang gerak satwa liar makin sempit, sehingga potensi konflik manusia dan satwa akan terus meningkat.
“Konservasi penting, tapi keselamatan warga juga harus dijaga. Kita dukung penanganan terpadu antara pemerintah pekon, BKSDA, dan aparat keamanan,” tegas Dapet.
Diketahui sebelumnya, Sudarso (50) seorang petani kopi ditemukan tewas hanya menyisakan kepala. Ia ditemukan tewas di kawasan Talang Lobang, Pekon Sukadamai, Kecamatan Airhitam, Lampung Barat.
Lokasi penemuan jasadnya hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi serangan harimau sebelumnya di wilayah Kecamatan Suoh.