Nabi Ibrahim, Salah Satu Nabi yang Paling Taat dan Setia kepada Allah SWT

Selasa 03 Jun 2025 - 21:34 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

 

Beliau memasuki kuil utama yang dipenuhi berbagai patung berhala. Dengan menggunakan kapak, Nabi Ibrahim menghancurkan semua berhala kecil hingga hancur berkeping-keping. Namun, membiarkan berhala terbesar tetap utuh. Sebagai langkah strategis, beliau menggantungkan kapak tersebut di leher berhala terbesar, seolah-olah berhala itulah yang telah menghancurkan yang lainnya.

 

Ketika penduduk kembali dan melihat berhala-berhala mereka hancur, mereka terkejut dan marah. Mereka segera mencari tahu siapa pelakunya. Mengingat Ibrahim sering mengkritik penyembahan berhala, mereka mencurigainya dan membawanya ke hadapan penguasa untuk diadili.

 

Dalam persidangan, mereka bertanya kepada Ibrahim, ’’Apakah engkau yang melakukan ini terhadap tuhan-tuhan kami?” Nabi Ibrahim menjawab dengan tenang, “Berhala besar itulah yang melakukannya; tanyakanlah kepada mereka jika mereka dapat berbicara.” Jawaban ini membuat mereka terdiam sejenak, menyadari bahwa berhala-berhala tersebut tidak dapat berbicara apalagi bertindak. Namun, ego dan kesombongan menghalangi mereka untuk menerima kebenaran yang disampaikan Ibrahim.

 

Sebagai hukuman atas tindakannya, mereka memutuskan untuk membakar Nabi Ibrahim hidup-hidup. Mereka mengumpulkan kayu dalam jumlah besar dan menyalakan api yang sangat besar. Nabi Ibrahim diikat dan dilemparkan ke dalam kobaran api tersebut. Namun, dengan izin Allah SWT, api tersebut menjadi dingin dan tidak membahayakan Nabi Ibrahim. Mukjizat ini menunjukkan kekuasaan Allah dan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim.

 

Setelah selamat dari hukuman bakar yang dijatuhkan oleh kaumnya, Nabi Ibrahim memutuskan untuk berhijrah demi menyebarkan ajaran tauhid ke wilayah lain. Bersama istrinya, Sarah, dan keponakannya, Luth, beliau meninggalkan tanah kelahirannya menuju negeri Syam yang kini dikenal sebagai wilayah Palestina.

 

Di Palestina, Nabi Ibrahim melanjutkan dakwahnya dengan penuh semangat. Beliau menghadapi masyarakat yang menyembah berhala dan benda-benda langit seperti bintang, bulan, dan matahari. Dengan hikmah dan kebijaksanaan, Nabi Ibrahim mengajak mereka untuk meninggalkan penyembahan tersebut dan beriman kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa.

 

Selama berdakwah di Palestina, Nabi Ibrahim juga melakukan perjalanan ke Mesir. Di sana, beliau menghadapi tantangan baru ketika Raja Mesir tertarik kepada istrinya, Sarah. Namun, dengan pertolongan Allah, Sarah dilindungi dari niat buruk sang raja dan mereka diberi hadiah berupa Hajar yang kemudian menjadi istri kedua Nabi Ibrahim.

 

Setelah kembali ke Palestina, Nabi Ibrahim dan Sarah masih belum dikaruniai keturunan. Atas izin Sarah, Ibrahim menikahi Hajar yang kemudian melahirkan putra pertama mereka, Ismail. Beberapa waktu kemudian, Allah juga menganugerahkan seorang putra kepada Sarah, yaitu Ishak. Kedua putra ini kelak menjadi nabi dan melanjutkan dakwah ayah mereka.

Tags :
Kategori :

Terkait