Keteguhan iman dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail akhirnya diabadikan dengan cara yang luar biasa. Allah SWT kemudian menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba yang besar untuk disembelih. Peristiwa ini diabadikan dalam Alquran Surah As-Saffat ayat 107.
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengandung banyak pelajaran penting. Pertama, contoh keimanan dan kepatuhan kepada perintah Allah, tidak peduli seberapa beratnya perintah tersebut.
Kedua, ini adalah pelajaran tentang pengorbanan, kisah ini juga mengajarkan nilai pengorbanan demi menjalankan perintah Allah. Pengorbanan tersebut tidak hanya dalam bentuk materi, tapi juga dalam bentuk keikhlasan dan keimanan.
Kisah ini juga menjadi dasar perayaan Idul Adha yang dikenal sebagai Hari Raya Kurban. Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk penghormatan dan mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Daging kurban kemudian dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan mereka yang membutuhkan, sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan.
Kisah Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih Nabi Ismail adalah cerita tentang ketaatan, pengorbanan, dan keikhlasan yang luar biasa. Melalui kisah ini, umat muslim diajarkan untuk selalu taat kepada perintah Allah dan bersedia berkorban demi kebaikan dan keimanan. Kisah ini akan selalu menjadi inspirasi dan pengingat bagi kita semua tentang pentingnya iman dan ketaatan.
Nabi Ibrahim yang sering disebut sebagai Bapak Para Nabi adalah salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam tiga agama besar dunia: Islam, Kristen, dan Yahudi.
Namanya tercatat dalam sejarah sebagai sosok yang tak hanya dikenal karena keberaniannya dalam menentang tradisi sesat masyarakatnya, tapi juga karena keimanannya yang kokoh kepada Tuhan Yang Maha Esa.