3. Dukung Kesehatan Mental
Selain stres, ashwagandha juga menjanjikan untuk gangguan mental serius. Pada penderita skizofrenia, dosis 1.000 mg/hari selama 12 minggu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Efeknya mirip obat antidepresan, tapi dengan risiko efek samping lebih rendah.
Namun, ini bukan solusi instan. Para ahli mengingatkan, ashwagandha hanya bersifat pendamping terapi—bukan pengganti konsultasi psikolog. Seperti kopi yang bisa bikin melek, tapi tidak menyembuhkan kurang tidur kronis.
4. Booster Testosteron Alami
Pria usia 40+ perlu mencoba ini! Studi membuktikan, ashwagandha meningkatkan testosteron hingga 14.7% dalam 8 minggu. Senyawa aktifnya merangsang produksi DHEA-S, hormon dasar pembentuk testosteron.
Bagi pasangan yang sedang program hamil, herbal ini juga meningkatkan kualitas sperma: volume cairan, pergerakan, hingga kepadatan sel sperma. Tapi ingat, hasilnya bervariasi tergantung gaya hidup dan pola makan.
5. Kendalikan Gula Darah
Pasien diabetes bisa mempertimbangkan ashwagandha sebagai terapi pendamping. Analisis 24 studi menunjukkan, tanaman ini menurunkan gula darah dan HbA1c (penanda kadar gula jangka panjang).