BANDARLAMPUNG - Pengolahan sampah berbasis energi adalah salah satu solusi masa depan. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela saat menerima kunjungan CEO perusahaan pengelolaan sampah nasional Waste to Wealth/WTW, Merakarno Rahusna Taruno, untuk mendengarkan pemaparan tentang pengelolaan sampah terpadu di ruang kerja Wagub, Jumat (25/4).
Jihan Nurlela mengatakan, pengolahan sampah menjadi energi baru merupakan langkah inovatif yang sangat dibutuhkan. Pihaknya menyadari pentingnya transformasi dari sistem pengelolaan lama menuju model berkelanjutan.
"Terkait penggunaan teknologi seperti incinerator maupun karbonisasi, Provinsi Lampung siap membuka ruang kerja sama,” ujar Jihan Nurlela.
Jihan Nurlela menyampaikan, Provinsi Lampung sedang memperkuat kebijakan pengurangan sampah menuju target pengelolaan yang ramah lingkungan dan berdampak ekonomi.
"Pemerintah daerah berharap melalui sinergi dengan pihak swasta seperti WTW, pengelolaan sampah bisa menjadi peluang baru. Bukan lagi masalah yang membebani," ucap Jihan Nurlela.
Sementara Merakarno memaparkan bahwa pihaknya telah berpengalaman membangun dan mengoperasikan fasilitas pengelolaan sampah terpadu di sejumlah daerah. ’’Seperti Banyumas, Cimahi, Magelang, Karawang, Mataram, hingga Denpasar. WTW tidak hanya menjadi operator, tapi juga memberikan jasa konsultasi dan teknologi pengolahan sampah. Kami datang untuk sharing. Prinsip dasar kami adalah pengolahan sampah harus mendekat ke offtaker-nya. Sampah bukan sekadar limbah, tapi sumber energi," ujarnya.
"Kami memiliki teknologi karbonisasi yang mampu mengubah sampah menjadi karbon berkualitas tinggi dengan nilai kalor mencapai 5.500 kcal/kg, setara batu bara,” sambung Merakarno.
Merakarno menambahkan, karbon hasil olahan tersebut telah siap diterima oleh sejumlah PLTU sebagai bahan bakar alternatif. ’’Hal ini membuka peluang besar bagi daerah yang ingin mengurangi beban TPA dan sekaligus mendukung transisi energi bersih,’’ ungkapnya.