Trump Hentikan Tarif Impor Global 90 Hari

Kamis 10 Apr 2025 - 11:38 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

Kecuali Tiongkok, Naikkan Tarif Tinggi Lagi Jadi 125%

    JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan mengumumkan penghentian tarif impor terhadap sebagian besar negara selama 90 hari. Namun, langkah ini tidak berlaku untuk Tiongkok. Justru, Negeri Tirai Bambu itu dihantam tarif lebih tinggi lagi yakni sebesar 125 persen.   Langkah ini diumumkan langsung oleh Trump lewat akun Truth Social pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis (10/4) WIB. Ia menyatakan telah mengizinkan “PAUSE 90 hari” dan penurunan tarif balasan menjadi 10 persen selama periode tersebut. “Efektif segera,” tulis Trump.   Dikutip dari ABC News, Kamis (10/4), Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa keputusan tersebut bukan karena gejolak pasar keuangan, melainkan karena banyak negara mulai meminta negosiasi dagang. Namun, Trump justru mengakui bahwa pasar yang goyah memengaruhi keputusannya.     “Orang-orang mulai panik, mereka terlihat takut,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.    “Saya melihat pasar obligasi, dan itu cukup mengkhawatirkan. Tapi, sekarang sudah terlihat indah,” tambah Trump.   Tarif 10 persen yang diberlakukan pada negara-negara non-Tiongkok ini masih lebih rendah dibandingkan tarif sebelumnya: 20 persen untuk produk Uni Eropa, 24 persen untuk Jepang, dan 25 persen untuk Korea Selatan. Meski begitu, tarif terhadap Kanada dan Meksiko tetap setinggi 25 persen karena dianggap terkait isu penyelundupan fentanyl dan imigrasi ilegal.     Dikutip dari New York Times, Kamis (10/4), pengumuman Trump langsung membuat pasar saham AS melonjak tajam. Indeks S&P 500 naik 9,5 persen, tertinggi sejak krisis keuangan 2008. Saham perusahaan otomotif, maskapai, hingga teknologi seperti Tesla mengalami kenaikan signifikan.   Trump menyebut bahwa selama beberapa hari terakhir, ia telah memikirkan keputusan ini dan “semuanya berjalan cepat pagi ini.” Ia juga menepis anggapan bahwa perubahan kebijakan ini adalah hasil tekanan politik, meski para senator dari Partai Demokrat seperti Chuck Schumer menyebut sebaliknya.   “Trump mulai panik akibat tekanan publik. Ini bukan strategi, ini reaksi,” kata Schumer dalam konferensi pers di Washington, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (10/4).   Langkah ini juga disambut positif oleh sejumlah senator dari Partai Republik yang sebelumnya khawatir bahwa tarif tinggi akan merusak perekonomian AS. Senator Mike Rounds menyebut pengumuman ini membuat suasana pertemuan mereka menjadi lebih ringan. “Banyak senyum yang muncul,” ujarnya.   Namun, fokus Trump tetap pada Tiongkok. Tarif impor barang dari Tiongkok dinaikkan drastis menjadi 125 persen sebagai respons atas langkah balasan Beijing yang telah menaikkan tarif atas barang AS hingga 84 persen. Dalam pandangan Trump, Tiongkok belum menunjukkan sikap yang layak dalam negosiasi.   “Tiongkok tidak menunjukkan rasa hormat. Karena itu, kami harus bersikap tegas,” tegas Trump.   Dampak dari perang dagang ini sudah terasa di seluruh dunia. Dikutip dari AP, Kamis (10/4), harga obligasi pemerintah AS turun, suku bunga naik menjadi 4,39 persen, dan investor mulai kehilangan kepercayaan. Banyak pelaku bisnis memperingatkan bahwa kebijakan ini berisiko mendorong resesi di AS.   Sementara itu, Menteri Keuangan Scott Bessent menjelaskan bahwa dalam 90 hari ke depan, AS akan melakukan negosiasi dagang satu per satu dengan berbagai negara. “Yang bisa kami janjikan adalah AS akan bernegosiasi dengan itikad baik,” ujarnya.   Namun, ada pula sinyal bahwa kebijakan ini masih cair. Saat ditanya apakah dirinya sedang memanipulasi pasar dengan pengumuman mendadak ini, Trump menjawab singkat, “Ini semua soal insting. Kamu hampir tak bisa pakai pena dan kertas untuk menghitungnya.”   Pergeseran kebijakan ini menandai upaya Trump untuk menyeimbangkan antara strategi tekanan ekonomi dengan stabilitas pasar dalam negeri. Meski dunia dibuat kaget, Trump menyebut ini adalah bagian dari “The Art of the Deal”. (jpc)
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Selasa 17 Jun 2025 - 19:12 WIB

Iklan Baris 18 Juni 2025

Terkini

Selasa 17 Jun 2025 - 21:28 WIB

Jumat, Kursi Sekprov Lampung Terisi

Selasa 17 Jun 2025 - 21:28 WIB

Target 3 Juta Rumah, Lampung Siap!