JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berencana membangun International Financial Center seluas 17.206 hektare.
Secara lokasi, financial center ini akan berbeda dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN).
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan financial center akan berada di wilayah pembangunan II.
Sedangkan KIPP berada di wilayah pembangunan I. Ia berharap financial center menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru selain Jakarta.
BACA JUGA:Dua Bulan, Whoosh Layani Lebih dari Setengah Juta Penumpang
“Karena IKN tidak hanya area pemerintahan nantinya, tapi ada juga area-area untuk membuat ini (IKN) menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya adalah area financial center," kata Agung saat ditemui di sela Workshop on International Financial Center Ibu Kota Nusantara di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (11/12).
Dia memastikan dengan hadirnya financial center baru di IKN, bukan berarti pusat financial center lama tidak berfungsi lagi.
Justru, kata Agung, kehadiran financial center akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di pulau Jawa.
BACA JUGA:PLN Cek KWH Meter Pelanggan
"Peluang pertumbuhan ekonomi bertambah, kita menciptakan pertumbuhan ekonomi di tempat lain sehingga terjadi pemerataan.
Warga kalimantan jadi akan mendapatkan peluang menikmati pertumbuhan ekonomi dari sektor ekonomi finansial," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, perihal financial center sempat diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
BACA JUGA:Tim Pangan Temukan Produk tanpa Izin Edar dan Kedaluwarsa
Dia menyebut, pemerintah berencana membangun financial center atau pusat keuangan seperti di Malaysia dan Singapura untuk mempermudah para investor.
Terlebih, kata Bahlil, minat berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tinggi.
"Financial center itu tujuannya agar investor (asing) bisa langsung masuk ke Indonesia tanpa harus melalui negara ketiga," ujar Bahlil.(jpc/c1/nca)