Skema Work From Anywhere untuk ASN, Ekonom Ingatkan Pemerintah Jangan Gegabah
![](https://radarlampung.bacakoran.co/upload/18dbad27f6a0a9488ea4c575cb970e8b.jpeg)
Badan Kepegawaian Negara mengusulkan penerapan Work From Anywhere (WFA) untuk ASN, namun perlu perencanaan matang agar tidak berdampak pada kualitas layanan publik.-Disway-
JAKARTA, RADAR LAMPUNG– Sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengusulkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menerapkan skema Work From Anywhere (WFA).
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi pengeluaran operasional kantor, termasuk biaya listrik, air, perjalanan dinas, serta berbagai aspek biaya lainnya.
Namun, Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengingatkan bahwa penerapan kebijakan WFA harus dilakukan dengan hati-hati.
Achmad menegaskan, jika kebijakan ini diterapkan tanpa perencanaan yang matang, yang didapat bukanlah efisiensi, melainkan ketimpangan dalam kinerja serta ketidakpuasan masyarakat terhadap layanan pemerintah.
BACA JUGA:Dimanjakan, ASN Boleh WFH Selama Musim Libur Lebaran
“Jika sistem WFA diterapkan tanpa perencanaan matang, bukan efisiensi yang didapat, melainkan ketimpangan dalam kinerja dan ketidakpuasan dari masyarakat terhadap layanan pemerintah,” ujar Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Selasa, 11 Februari 2025.
Achmad juga menambahkan bahwa efisiensi anggaran tidak hanya berfokus pada pengurangan biaya operasional, tetapi juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kualitas layanan publik.
Dalam hal ini, jika penerapan WFA justru menyebabkan penurunan produktivitas atau memperlambat proses birokrasi, maka anggaran yang dihemat dari sisi operasional kantor bisa jadi harus dialokasikan untuk mengatasi masalah yang muncul, seperti peningkatan pengaduan masyarakat atau biaya tambahan untuk mendukung ASN yang kesulitan bekerja dari rumah.
“Jika tidak ada kompensasi atau dukungan dari pemerintah terkait fasilitas ini, maka beban pengeluaran justru bisa beralih kepada ASN sendiri, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi motivasi dan produktivitas kerja mereka,” tambahnya.
BACA JUGA:16-17 April, ASN WFH Maksimal 50 Persen, Khusus Pelayanan Publik Tetap WFO 100 Persen
Achmad juga mengingatkan bahwa akan ada biaya tersembunyi yang mungkin muncul sebagai dampak dari kebijakan ini.
ASN yang bekerja dari rumah tetap membutuhkan fasilitas yang memadai, seperti koneksi internet yang stabil, perangkat kerja yang sesuai, serta lingkungan yang kondusif untuk bekerja.
Beberapa ASN mungkin tetap disiplin dan produktif, namun tidak sedikit yang akan menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan tugas tanpa pengawasan langsung.
Oleh karena itu, Achmad menekankan pentingnya penerapan sistem evaluasi berbasis output dan target yang jelas untuk menghindari penurunan kinerja.