Membangun Spiritual Meraih Ampunan

Minggu 23 Mar 2025 - 17:01 WIB
Reporter : Anggi Rhaisa
Editor : Syaiful Mahrum

Abdullah ibn Umar juga memperbaiki diri dan menata hatinya di bulan Ramadan. 

 

Selain menahan lapar dan haus, Abdullah ibn Umar juga mengasah kesabaran dalam menghadapi setiap ujian. Kesabaran yang tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi diejawantahkan dalam perbuatan.

 

Setelah melalui Ramadan, Abdullah ibn Umar memiliki kekayaan spiritual yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Inilah kekayaan yang hakiki, yang lebih berharga dari apapun di dunia ini. Kekayaan spiritual semacam inilah yang mengundang datangnya ampunan Allah SWT. 

 

Menilik dua kisah Rasulullah SAW dan Abdullah ibn Umar di atas, dapat disimpulkan bahwa Ramadan itu bukan sekadar rutinitas ibadah. Tapi, juga soal menumbuhkan kecintaan yang tulus kepada Allah, Alquran, dan sesama manusia. 

 

Ramadan dijadikan madrasah ruhani untuk mendidik hati, mengendalikan nafsu, dan memperbanyak amal saleh.

 

Nah, bagaimana dengan kita? Apakah di bulan Ramadan ini kita sesemangat waktu berdoa di bulan Rajab, memohon agar bisa dipertemukan dengan Ramadan?

 

 Sudahkan kita memodifikasi diri kita? Jangan-jangan, doa yang kita panjatkan waktu itu —sebagaimana istilah yang digunakan K.H. Saiful Wardi di salah satu media sosialnya— hanyalah doa kaleng-kaleng. Setelah berjumpa Ramadan, kita malah memble. Nauzubillah min dzalik. (*)

 

Tags :
Kategori :

Terkait