IHSG Ambruk di Tengah Market Kawasan yang Menghijau

Selasa 18 Mar 2025 - 17:12 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

"Semua khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil. Sehingga saham menjadi tidak menarik, dan mungkin obligasi menjadi pilihan setelah saham," ujar Nico.

 

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, sentimen hari ini tidak terlepas dari polemik revisi UU TNI berakibat sentimen negatif juga di market. Ada risiko TNI masuk jabatan sipil menurunkan daya saing ekonomi Indonesia, memperbesar konflik kepentingan dan celah korupsi.

 

"Memang ada faktor kebijakan proteksionisme Trump yang mengacaukan pasar saham di negara berkembang, tapi faktor domestik Indonesia punya andil lebih besar," jelas Bhima dihubungi JawaPos.com, Selasa.

 

Koreksi pasar saham yang tajam tidak terlepas dari sentimen investor terhadap kombinasi faktor kinerja fiskal yang memburuk, RUU TNI, skeptisme terhadap tata kelola Danantara. Daya beli masyarakat turun terkonfirmasi oleh impor barang konsumsi jelang Ramadhan -21,05 persen.

 

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa, IHSG tercatat ditutup melemah 395,87 poin atau 6,12 persen ke posisi 6.076,08. Sementara itu, indeks LQ45 tercatat turun 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08. (jpc/c1)

 

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Selasa 18 Mar 2025 - 17:01 WIB

Muhasabah Diri Menggapai Takwa

Selasa 18 Mar 2025 - 19:49 WIB

Fix, 10 Nama Daftar Muswil VI PAN Lampung