Impor Gula Mentah Disetop

Wamentan Sudaryono saat konferensi pers di kantor Kementan, Jakarta. --FOTO BERITASATU.COM/MUHAMMAD FARHAN
JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk menangguhkan sementara realisasi impor raw sugar atau gula mentah untuk kebutuhan industri. Dari total kuota 4 juta ton, sebanyak 1,2 juta ton atau 30% sisanya ditangguhkan.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono seusai menghadiri rapat koordinasi terbatas Kemenko Pangan yang membahas produksi gula nasional, Kamis (11/9).
"Yang jelas yang sudah terealisasi sekarang itu 70% untuk impor raw sugar. Nah, keputusan hari ini itu sisanya di-hold dahulu," ujar Sudaryono.
Sudaryono menambahkan, pemerintah kini fokus meningkatkan produksi gula dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan nasional. Presiden Prabowo Subianto juga menginginkan optimalisasi produksi domestik guna mempercepat terwujudnya swasembada pangan, terutama untuk konsumsi.
"Sekarang target tahun ini kan kebutuhan swasembada pangan, itu untuk kebutuhan konsumsi. Untuk industri, pelan-pelan kita ambil porsinya, sehingga swasembada betul-betul terealisasi, baik untuk konsumsi maupun industri," jelasnya.
Data Kementan mencatat, produksi gula nasional 2024 mencapai 2,46 juta ton, naik 8,57% dibandingkan 2023 sebesar 2,27 juta ton. Pada 2025, produksi diperkirakan mencapai 2,901 juta ton. Pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi dapat tercapai paling lambat 2028, sedangkan swasembada gula industri pada 2030.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya pembenahan tata kelola tebu secara menyeluruh. Menurutnya, percepatan swasembada gula harus dilakukan dengan strategi intensifikasi, termasuk perbaikan irigasi, penggunaan benih unggul, pengolahan tanah efisien, serta peremajaan tanaman tebu ratoon yang dinilai tidak lagi produktif.