Konten War Takjil hingga Sahur Populer di Media Sosial
JAKARTA– Ramadan menjadi momentum berharga bagi bisnis jasa digital dengan lonjakan permintaan yang signifikan. Layanan manajemen media sosial dan pembuatan konten digital mengalami peningkatan hingga 30 persen dibanding bulan biasa. Pelaku usaha di sektor food & beverage (F&B) serta fashion menjadi yang paling aktif dalam memanfaatkan jasa ini, berusaha menampilkan citra profesional di media sosial untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Muhammad Daffa Allam Mainun dan Damara Surya Marpaung, pendiri Alur Agenzy, mengungkapkan bahwa Ramadhan selalu menjadi periode sibuk bagi penyedia jasa digital. “Di bulan ini, aktivitas jual beli melonjak drastis. Banyak pelaku usaha yang menyadari bahwa tampilan media sosial yang menarik dapat berpengaruh besar terhadap penjualan mereka,” ujar Daffa.
Menurut Damara, desain visual yang menarik menjadi kunci utama dalam strategi pemasaran digital. “Pelaku usaha ingin menampilkan keunggulan produk mereka dengan lebih menonjol. Konten yang relevan dengan Ramadhan, seperti promosi berbuka puasa dan inspirasi outfit Lebaran, terbukti lebih efektif dalam menarik perhatian audiens,” jelasnya.
Selain tampilan visual yang menarik, strategi pemasaran digital selama Ramadhan juga harus mengikuti tren yang sedang berkembang. Damara menyebut bahwa konten interaktif seperti tantangan war takjil, sahur, dan tarawih sedang populer di media sosial. “Setiap tahun, tren pemasaran digital berubah sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kami harus selalu kreatif dalam menyajikan konten yang tidak hanya menarik, tetapi juga relevan dengan keseharian konsumen selama Ramadan,” tambahnya.
Di samping pemasaran digital, strategi offline tetap memiliki peran penting dalam menarik pelanggan. Daffa mengungkapkan bahwa banyak klien baru datang melalui rekomendasi dari pelanggan sebelumnya. “Testimoni positif dari klien yang puas menjadi faktor utama dalam menarik pelanggan baru. Pemasaran dari mulut ke mulut masih terbukti sebagai metode yang sangat efektif,” katanya.
Tingginya permintaan terhadap jasa digital selama Ramadan juga dipengaruhi oleh kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya kehadiran online. Menurut Damara, saat ini media sosial bukan hanya sekadar platform komunikasi, tetapi juga menjadi etalase utama bagi bisnis. “Banyak usaha kecil dan menengah yang mulai memahami bahwa tampilan profesional di media sosial dapat meningkatkan kredibilitas mereka di mata pelanggan,” ungkapnya.
Selain itu, pola konsumsi masyarakat selama Ramadan juga turut mendorong tren pemasaran digital. Daffa menjelaskan bahwa jam aktif pengguna media sosial mengalami perubahan, dengan peningkatan signifikan pada waktu menjelang berbuka puasa dan setelah tarawih. “Kami harus menyesuaikan jadwal unggahan dan strategi konten agar lebih efektif menjangkau audiens pada waktu yang tepat,” ujarnya.