Jamiluddin Ritonga: Gap Psikologis dan Politis Jadi Penyebab Megawati dan Prabowo Tak Bertemu

Kamis 27 Feb 2025 - 23:07 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

JAKARTA – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengungkapkan adanya gap psikologis dan politis menjadi penyebab mengapa pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tak kunjung terlaksana.

’’Selama gap psikologis dan politis itu masih ada, tampaknya dua tokoh ini tidak akan bertemu,” ujar Jamiluddin, Rabu (26/2).

Meski beberapa waktu terakhir muncul narasi dari juru bicara PDIP, Ahmad Basarah, yang menegaskan bahwa hubungan antara Megawati dan Prabowo tidak bermasalah, Jamiluddin menilai bahwa pernyataan tersebut seringkali disampaikan oleh petinggi PDIP, tetapi tidak diikuti dengan tindakan nyata.

“Megawati misalnya, hingga saat ini belum bertemu Prabowo,” lanjutnya.

Jamiluddin menilai bahwa gap politik dan psikologis antara kedua tokoh tersebut dipengaruhi oleh Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, hubungan Prabowo dengan Jokowi masih terlalu dekat, terutama setelah Prabowo memberikan pujian terhadap Jokowi, seperti yang terlihat dalam beberapa kesempatan.

“Puja-puji Prabowo terhadap Jokowi tampaknya makin membuat Megawati enggan bertemu Prabowo,” kata Jamiluddin.

Dia juga menjelaskan bahwa PDIP dan Megawati kini melihat Jokowi sebagai pihak yang dianggap merusak tatanan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun, di sisi lain, Prabowo justru memandang Jokowi sebagai tokoh penting yang berkontribusi pada kemenangan Pilpres 2024.

“Jadi, ada kontradiksi penilaian Prabowo dan Megawati terhadap Jokowi. Hal ini menimbulkan gap psikologis dan politis di antara kedua tokoh tersebut, yang kemungkinan besar menjadi penyebab enggannya Megawati bertemu dengan Prabowo,” ungkapnya.

Jamiluddin menilai bahwa situasi ini mencerminkan ketegangan politik yang terus berlanjut dan berpotensi menghambat hubungan antara kedua tokoh besar tersebut dalam konteks politik Indonesia ke depan.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah hadir langsung dalam peringatan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/2). Dalam kesempatan tersebut, Said mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Mega-Pro) semakin dekat, meskipun ia belum dapat memastikan kapan pertemuan tersebut terjadi.

Said tidak menyebutkan waktu pasti pertemuan kedua tokoh tersebut, namun kehadirannya bersama elite PDIP lainnya, seperti Olly Dondokambey, menunjukkan bahwa PDIP menjalin komunikasi yang baik dengan Partai Gerindra. “PDIP punya sikap, kami akan berkoalisi dengan rakyat. Kami akan berkoalisi dengan yang orientasi kerakyatannya, tentu kami dengan Gerindra dalam hal ini sama,” ujar Said.

Said juga menanggapi pernyataan Prabowo dalam sambutannya di HUT ke-17 Gerindra, yang menekankan bahwa kerja sama tidak harus selalu terjadi dalam pemerintahan. Kerja sama dapat terjalin dalam berbagai bentuk, termasuk dalam mengkritisi dan mengawasi kinerja pemerintahan yang ada. “Tidak harus masuk dalam pemerintahan, yang penting visi orientasi kerakyatannya sama,” kata Said menegaskan.

Terkait rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo, Said menyatakan bahwa rencana tersebut semakin dekat terealisasi. Namun, ia meminta masyarakat Indonesia untuk mendoakan agar pertemuan tersebut segera terwujud. “Insya Allah akan semakin dekat. Kalau disampaikan seperti lagu, kapan-kapan. Kita doakan bersama secepatnya pertemuan beliau berdua,” ujarnya.

Said juga menyampaikan pesan dari Megawati yang mengirimkan ucapan selamat ulang tahun untuk Partai Gerindra melalui Ketua DPR Puan Maharani. Megawati berharap agar Gerindra terus maju di bawah kepemimpinan Prabowo dalam perjuangannya untuk rakyat Indonesia.

 “Ibu Mega lewat Ibu Puan Maharani menyampaikan selamat ulang tahun untuk Gerindra yang ke-17 dan ibu Ketua Umum lewat Mbak Puan juga menyampaikan bahwa di bawah kepemimpinan Pak Prabowo insya Allah Indonesia lima tahun ke depan akan maju,” ungkap Said.

Kategori :