BANDARLAMPUNG - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Lampung gelar Focus Group Discussion (FGD) tentang carut marut permasalahan singkong di Lampung.
FGD KADIN Lampung ini, berlangsung di Kantor KADIN Lampung di Jl. WR Monginsidi dengan Host Ardiansyah dan moderator Romi J.Utama menghadiri tamu dari pemerintah daerah, akademisi, dan lainnya.
Ardiansyah yang merupakan Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Lampung mengatakan, FGD KADIN terkait harga singkong ini merupakan FGD pertama yang akan dilakukan berlanjut kedepan.
Pada tahap awal ini, kata Bang Aca sapaan akrabnya mengatakan, KADIN Lampung melakukan inventarisir persoalan-persoalan penyebab harga singkong di Lampung anjlok.
"Karena masalah komplek, kita akan terus melakukan pertemuan-pertemuan dengan para pihak terkait untuk terus mencari masalah-masalahnya," ujar Bang Aca usai acara.
BACA JUGA:Seleksi Terbuka Jabatan Sekprov, Tapi BKD Tertutup
Disampaikan Bang Aca, KADIN Lampung akan berusaha untuk memberikan satu rekomendasi terkait bagaimana memecahkan permasalahan-permasalahan harga singkong.
"Kita akan berusaha untuk bisa memberikan satu rekomendasi bagaimana memecahkan masalah-masalah itu yang kita berharap nanti akan menjadi pertimbangan bagi gubernur terpilih untuk bisa mengambil keputusan terkait dengan masalah tata kelola singkong," ucapnya.
Lanjut Bang Aca, setelah FGD KADIN Lampung hari ini, pihaknya akan menyusun jadwal pertemuan-pertemuan berikutnya mengenai harga singkong yang anjlok ini.
"Akan ada pertemuan lanjutan, pertemuan ini akan kami rancang minimal lima kali pertemuan. Yang kita undang beda-beda akan kita akan tampung dari semua sisi, sehingga potretnya lengkap," tuturnya.
BACA JUGA:DPRD Siap Melantik Gubernur dan Wakil Gubernur di Februari 2025
"Artinya kita meneropong permasalahan ini betul-betul dari semua sisi. Dari kalangan pengusaha, petani, kalangan pemerhati, kalangan ekonom, akademisi, kalangan wartawan harus bisa memberikan masukan karena ini memang merupakan pekerjaan rumah bersama yang harus kita selesaikan bersama. Ini menyangkut hajat masyarakat Lampung dalam jumlah yang cukup besar," sambungnya.
Senada disampaikan Wakil Ketua Umum KADIN Lampung, Romi J Utama menyampaikan, FGD KADIN hari ini merupakan trigger untuk mengumpulkan bahan diskusi berikutnya.
"Dari diskusi kita tadi sudah ada kesimpulan penting bahwa memang ada pihak yang harus diajak bicara 17 pengusaha yang bisa dikatakan pengusaha besar dibidang Tapioka ini," ujar Romi J. Utama.
Setelah ini, kata Romi J. Utama pihaknya akan turut memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Lampung, asosiasi pengusaha ubi kayu, dan lainnya membahas harga singkong ini.