Larangan dan negosiasi ini mengikuti kunjungan CEO Apple Tim Cook ke Indonesia pada April 2024.
Cook bertemu dengan Presiden Indonesia ketika itu, Joko Widodo, dan berjanji Apple akan mempertimbangkan Indonesia sebagai mitra manufaktur.
Langkah ini mungkin lebih murah bagi Apple daripada membayar tarif yang diajukan untuk produk yang diimpor dari Tiongkok.
Meskipun tidak jelas seberapa berdampak pembuatan AirTag bagi Apple, mengingat AirTag adalah produk termurah yang dijual oleh Apple, manfaat dari perakitan iPhone dan impor dari India jauh lebih jelas.
"Pada akhirnya, dalam jangka panjang, investasi US$ 1 miliar ini merupakan pengeluaran yang relatif ringan bagi Apple untuk memastikan akses yang berkelanjutan ke pasar Indonesia," analisa Apple Insider terkait drama larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia.(*)