JAKARTA - Polisi menegaskan bahwa bentrokan yang terjadi di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/12) malam bukan bentrokan antarsuku. Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan bahwa bentrokan tersebut melibatkan dua kelompok suku, yakni suku Ambon dan Madura.
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Sembiring dengan tegas menepis kabar tersebut dan menjelaskan bahwa bentrokan yang terjadi sebenarnya melibatkan warga sekitar dengan para pekerja proyek rumah makan di Jalan Kebon Kacang 29.
“Perlu kami luruskan bahwa ini bukan bentrokan antar kelompok suku,” tegasnya kepada wartawan.
Aditya mengungkapkan bahwa bentrokan tersebut dipicu oleh selisih paham antara warga setempat dan pekerja proyek. Namun, ia belum dapat memastikan secara rinci apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan pendapat antara kedua pihak.
“Dugaan awal ada miskomunikasi antara warga sekitar dengan para pekerja. Kami sedang mendalami lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari selisih paham ini,” ujar Aditya.
Bentrokan tersebut mengakibatkan satu korban tewas, yang diketahui merupakan mandor proyek.
“Sekitar 30 warga dari Kelurahan Kebon Kacang mendatangi pekerja yang sedang membersihkan lahan. Keributan pun terjadi, yang akhirnya mengakibatkan satu korban meninggal dunia dari pihak pekerja,” jelas Aditya.
Untuk mencegah bentrokan serupa terjadi lagi, polisi telah melakukan penjagaan ketat di sekitar lokasi.
“Kami telah menempatkan petugas di lokasi untuk mencegah adanya bentrokan susulan,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam sebuah video amatir yang diterima Disway.id, terlihat puluhan warga menyerang sebuah lahan dengan membawa senjata tajam seperti celurit, parang, hingga batang bambu. Dalam video tersebut, situasi tampak mencekam saat bentrokan berlangsung antara warga sekitar dan pekerja proyek. (disway/c1/abd)