JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan adanya aspirasi dari sejumlah pihak yang menginginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung dalam kepengurusan Partai Golkar. Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa tidak semua aspirasi bisa diterima, terutama terkait penempatan Jokowi dalam struktur organisasi partai berlogo pohon beringin tersebut.
“Memang banyak aspirasi yang menginginkan Presiden Jokowi masuk dalam struktur kepengurusan partai. Namun, kami harus menghargai bahwa beliau adalah tokoh bangsa dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tidak semua aspirasi dapat diterima begitu saja,” ujar Bahlil di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Kamis (7/11).
Bahlil juga bercanda mengenai informasi yang ia dengar dari media tentang keinginan Jokowi dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk bergabung dengan Golkar. Namun, ia menegaskan bahwa sampai saat ini, nama Jokowi tidak tercantum dalam kepengurusan DPP Partai Golkar.
“Walaupun kami sangat menghargai semua tokoh bangsa, sampai hari ini kami ingin sampaikan bahwa nama Presiden Jokowi tidak ada dalam kepengurusan Golkar, baik di dewan kehormatan, dewan pembina, maupun struktur lainnya, termasuk Mas Gibran,” jelas Bahlil.
Bahlil juga menekankan bahwa Partai Golkar adalah partai yang inklusif dan menghargai keberagaman. Ia menyebutkan bahwa dirinya yang berasal dari Papua bisa menjadi Ketua Umum Golkar, yang menunjukkan bahwa partai ini tidak membatasi asal suku atau agama anggotanya.
“Golkar adalah partai nasionalis yang menghargai keberagaman. Saya yang berasal dari Papua bisa menjadi ketua umum. Itu menunjukkan bahwa Golkar bukan partai yang membatasi siapa pun berdasarkan asal-usul mereka,” tegas Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil juga telah mengumumkan struktur lengkap pengurus DPP Partai Golkar untuk periode 2024-2029. Pengumuman tersebut mengonfirmasi bahwa tidak ada perubahan besar dalam struktur partai, termasuk tidak masuknya Jokowi dalam posisi Dewan Pembina, yang sebelumnya diisukan.
Dalam pengumuman tersebut, Bahlil menyebutkan bahwa posisi Dewan Pembina Partai Golkar diisi oleh Agus Gumiwang Kartasasmita, bukan Jokowi seperti yang sempat beredar dalam spekulasi sebelumnya.
“Saya yakin banyak yang menunggu pengumuman ini. Dewan Pembina Partai Golkar adalah Agus Gumiwang Kartasasmita,” ujar Bahlil saat membacakan struktur pengurus DPP Partai Golkar yang baru.
Dengan struktur yang telah diumumkan, Partai Golkar menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat barisan kepengurusan dan siap menghadapi tantangan politik ke depan.
Sebelumnya - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia secara resmi mengumumkan susunan lengkap kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar untuk periode 2024–2029 di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (7/11).
Menurut Bahlil, proses pemilihan pengurus baru ini telah melalui berbagai pertimbangan. Termasuk aspek regenerasi, kaderisasi, dan kesesuaian dengan nilai-nilai Partai Golkar.
“Dengan memohon rahmat Allah SWT, saya umumkan susunan lengkap kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2024–2029,” kata Bahlil saat menyampaikan sambutan.
Struktur ini meliputi ketua umum, wakil ketua umum, sekretaris jenderal, bendahara umum, serta berbagai bidang. Seperti kebijakan publik, hubungan antarlembaga, pemenangan pemilu di berbagai wilayah Indonesia, hingga pemberdayaan masyarakat dan bidang-bidang strategis lainnya.
Meski jumlah anggota pengurus Partai Golkar kini lebih banyak, Bahlil menyatakan bahwa hal ini mencerminkan antusiasme kader yang ingin berkontribusi bagi bangsa melalui Partai Golkar.