Menunda Sarapan Ternyata Memiliki Dampak Positif untuk Kesehatan Tubuh

Senin 04 Nov 2024 - 11:47 WIB
Reporter : Mitra
Editor : Taufik Wijaya

BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG - Sarapan merupakan makanan terpenting dalam sehari. Banyak ahli berpendapat, sarapan dapat memberikan energi dan membantu fungsi tubuh bekerja optimal.

Menggeser waktu sarapan menjadi pukul 10.00-11.00, dinilai dapat memberikan manfaat Kesehatan. Di antaranya meningkatkan fleksibilitas metabolisme dan memperpanjang usia.

Menanggapi hal ini, konsultan ahli gizi di Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Pratiksha Kadam mengatakan, menunda sarapan sebagai bagian dari puasa intermiten dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu.

"Dengan menunda sarapan hingga sekitar pukul 10.00-11.00, dapat meningkatkan pembakaran lemak dan sensitivitas insulin, berkat perpanjangan periode puasa semalaman yang memungkinkan tubuh mengandalkan cadangan energi," katanya seperti dilansir The Indian Express.

Namun, Kadam melanjutkan, waktu sarapan yang optimal dapat bervariasi tergantung pada jadwal, gaya hidup, dan metabolisme masing-masing orang.

Sementara itu, kepala ahli gizi di Rumah Sakit Fortis CG Road, Bengaluru, Rinki Kumari mengaku, menunda sarapan satu hingga dua jam mungkin memberikan keuntungan. 

"Pola makan yang dibatasi waktu dapat meningkatkan autophagy, mempercepat metabolisme, dan mendukung pembakaran lemak," ungkapnya.

Dia menambahkan, menunda makan dapat mengurangi total asupan kalori dan meningkatkan kejernihan mental.

Meskipun waktu makan berpengaruh pada metabolisme dan respons hormonal, Kumari menjelaskan, pentingnya kualitas nutrisi karena sarapan yang seimbang memberikan vitamin, mineral, dan energi yang diperlukan.

“Kebanyakan orang mulai berbuka puasa dan melakukan rehidrasi beberapa jam setelah bangun tidur, dengan waktu optimal sekitar jam 8-10 pagi. Maka, saat itu tubuh cenderung merespons dengan baik untuk meningkatkan energi,” kata Kumari.

Bagi mereka yang menjalani puasa intermiten, sarapan biasanya dilakukan antara pukul 10.00-11.00, yang menurut Kumari berdampak positif pada pengelolaan berat badan dan penurunan kadar gula darah.

Kumari mengungkapkan, tidak ada satu waktu sarapan yang ideal bagi semua orang karena hal ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk gaya hidup dan preferensi pribadi.

“Beberapa penelitian merekomendasikan untuk sarapan dalam satu jam setelah bangun, sementara yang lain menyarankan untuk menunda makan. Dengarkan tubuh Anda dan lakukan eksperimen untuk menemukan yang terbaik bagi Anda,” tuturnya.

Kadam menjelaskan, meskipun waktu makan penting yang lebih krusial adalah jenis makanan yang dikonsumsi.

“Makanan yang terdiri dari biji-bijian, protein, dan serat kaya nutrisi dapat membantu mengatur gula darah serta menjaga konsentrasi dan suasana hati yang baik,” tandas Kadam. (*)

Kategori :